
Libur Lebaran tahun ini membawa dinamika menarik dalam dunia pariwisata di Yogyakarta, terutama di Taman Pintar dan kawasan Gunungkidul. Dalam periode liburan yang berlangsung dari H-3 hingga H+7 Lebaran, Taman Pintar merasakan lonjakan signifikan jumlah pengunjung, sementara Gunungkidul justru mengalami penurunan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Taman Budaya Kota Yogyakarta, Karmila, mengungkapkan bahwa selama periode libur Lebaran, Taman Pintar mencatatkan total kunjungan sebanyak 23.363 orang. Rata-rata, Taman Pintar menarik sekitar 3.000 pengunjung per hari. Puncak kunjungan terjadi pada hari Kamis, H+3 Lebaran, dengan 3.966 orang yang datang. Menariknya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, kunjungan di Taman Pintar mengalami peningkatan sebesar 19,4 persen, dari 18.831 pengunjung pada tahun 2024 menjadi 23.363 pengunjung tahun ini. Karmila menyebutkan bahwa panjangnya waktu liburan tahun ini menjadi salah satu faktor kunci dalam peningkatan jumlah wisatawan.
Sementara itu, keadaan berbeda terlihat di Gunungkidul. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menyampaikan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut mengalami penurunan. Dari data yang diperoleh, hingga Senin (7/4), tercatat ada 163.591 orang yang berkunjung ke berbagai obyek wisata di Gunungkidul. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 7,38 persen dibandingkan tahun lalu, di mana pada libur Lebaran 2024 tercatat 176.631 pengunjung. Penurunan ini menjadi perhatian khusus, dan pihak berwenang sedang berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya.
Kunjungan wisatawan ke Taman Pintar dan Gunungkidul dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari daya tarik wisata, kondisi cuaca, hingga promosi yang dilakukan. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah data perbandingan kunjungan antara kedua lokasi wisata selama libur Lebaran:
– Taman Pintar (2025): 23.363 pengunjung (naik 19,4% dibandingkan tahun sebelumnya)
– Gunungkidul (2025): 163.591 pengunjung (turun 7,38% dibandingkan tahun sebelumnya)
Perbedaan mencolok ini menunjukkan bagaimana satu lokasi dapat menarik perhatian wisatawan lebih banyak sementara yang lain kehilangan daya pikat. Pengelola wisata di Gunungkidul perlu melakukan evaluasi untuk memperbaiki situasi ini, termasuk meningkatkan promosi atau menambah atraksi yang bisa menarik lebih banyak pengunjung.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperkuat daya tarik wisata alam atau budaya yang dimiliki Gunungkidul. Dengan beragam wisata alam yang eksotis, seperti pantai dan gua, serta keunikan budaya lokal, ada potensi besar untuk menarik wisatawan. Selain itu, meningkatkan komunikasi dan strategi pemasaran yang lebih tepat mungkin bisa membantu mengembalikan minat masyarakat untuk berkunjung ke kawasan ini.
Berdasarkan data dan analisis ini, terlihat bahwa meskipun Taman Pintar sukses menarik pengunjung, kondisi di Gunungkidul memerlukan perhatian dan strategi yang lebih matang untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Dengan demikian, diharapkan pariwisata di Yogyakarta, baik di pusat kota maupun daerah sekitarnya, dapat tumbuh secara berkelanjutan dan saling mendukung dalam menarik kunjungan wisata.