Lebih dari 100 Sandera Bebas Usai Serangan Kelompok Bersenjata!

Militan bersenjata yang tergabung dalam kelompok Tentara Pembebasan Baloch (BLA) melancarkan serangan terhadap Kereta Ekspres Jaffar yang membawa lebih dari 400 penumpang pada Selasa, 11 Maret 2025. Insiden ini terjadi saat kereta dalam perjalanan dari Quetta menuju Peshawar, dan melibatkan penembakan serta peledakan rel kereta oleh para pelaku di distrik terpencil Sibi, wilayah Balochistan, Pakistan.

Menurut sumber militer yang dikutip oleh media setempat, tindakan agresif ini dilakukan dengan mengklaim bahwa kereta tersebut berada dalam kendali mereka. Serangan ini mengakibatkan situasi tegang di mana lebih dari 100 penumpang berhasil disandera. Namun, upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tentara Pakistan membuahkan hasil, dengan laporan terbaru pada Rabu, 12 Maret 2025, menyebutkan bahwa sebanyak 104 penumpang telah diselamatkan, termasuk 17 di antaranya mengalami luka dan kini sedang dirawat di rumah sakit.

Situasi semakin mencekam dengan ancaman dari para militan kepada pihak berwenang, bahwa mereka akan membunuh sandera jika tuntutan mereka untuk membebaskan tahanan politik Baloch tidak dipenuhi dalam waktu 48 jam. Juru bicara pemerintah Balochistan, yang memberikan pernyataan kepada surat kabar lokal, menegaskan bahwa tercatat adanya penembakan hebat di dalam kereta, dan situasi di sekeliling kereta yang terperangkap di depan sebuah terowongan semakin memperumit proses penyelamatan.

Operasi penyelamatan ini melibatkan lebih dari 100 personel militer yang kebetulan tengah bejalan dengan kereta tersebut. Seorang pejabat senior militer mengonfirmasi bahwa kereta tersebut terjebak di kawasan pegunungan yang sulit dijangkau, membuat komunikasi dengan para penumpang menjadi hampir mustahil, terutama karena wilayah itu tidak memiliki jaringan internet maupun sinyal seluler.

Di sisi lain, masyarakat setempat sangat terpengaruh oleh insiden ini. Beberapa penumpang, yang mampu selamat dari serangan dengan berjalan kaki menuju stasiun terdekat di Panir, mengungkapkan rasa syukur namun juga keprihatinan. Di antara mereka, terdapat 11 anak-anak, 26 wanita, dan 43 pria. Keluarga-keluarga para penumpang yang masih disandera mendatangi stasiun kereta di Quetta, berharap memperoleh kabar tentang orang-orang terkasih mereka. Seorang anggota keluarga mengungkapkan kesedihan dan ketidakberdayaan melihat saudara mereka terjebak, sedangkan akses menuju lokasi sangat terbatas.

Balochistan sendiri dikenal sebagai provinsi terkaya di Pakistan dalam hal sumber daya alam, namun juga adalah provinsi paling tertinggal. Ketegangan antara pemerintah Pakistan dan kelompok separatis seperti BLA telah berlangsung selama puluhan tahun. BLA dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Pakistan serta sejumlah negara Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, karena mereka telah melancarkan berbagai aksi yang menargetkan infrastruktur publik, termasuk serangan terhadap kantor polisi dan jalur transportasi.

Dalam situasi yang semakin mendesak ini, pihak berwenang dan tim keamanan di Balochistan berupaya untuk mengatasi konflik dan menyelamatkan semua sandera yang masih terjebak dalam kereta. Angin ketegangan masih menyelimuti wilayah ini, di mana ancaman dari BLA tetap mengintai dan situasi masih berpotensi menjadi lebih parah jika tidak segera ditangani dengan baik. Upaya untuk menekan dan menangani permasalahan ini menjadi tanggung jawab utama pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan keselamatan semua warga dan pemulihan stabilitas di kawasan tersebut.

Back to top button