
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) melaporkan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,8 triliun untuk kuartal I tahun 2025. Capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp1,6 triliun. Kenaikan laba ini didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp6,23 triliun, meningkat sebesar 6,65% dari Rp5,84 triliun pada kuartal I/2024.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia pada 29 April 2025, terungkap bahwa beban bunga meningkat 13,8% menjadi Rp2,91 triliun, dibandingkan Rp2,59 triliun di kuartal I/2024. Hal ini mengakibatkan pendapatan bunga bersih CIMB Niaga tercatat sebesar Rp3,31 triliun hingga akhir Maret 2025. Meskipun ada pertumbuhan laba, bank ini juga mencatatkan beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment loss) sebesar Rp181,5 miliar, yang turun signifikan 55,5% dari Rp408,38 miliar pada kuartal I/2024.
Di samping impairment loss, CIMB Niaga menghadapi beberapa beban lain. Kerugian terkait risiko operasional melonjak 1.905% menjadi Rp5,5 miliar dari sebelumnya Rp275 juta. Beban tenaga kerja tercatat Rp1,32 miliar, beban promosi mencapai Rp83,84 miliar, sementara beban lainnya tercatat Rp983 miliar.
Bank ini juga mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif, dengan total kredit mencapai Rp171,07 triliun hingga kuartal I/2025, bertumbuh 2% dari Rp167,71 triliun pada tahun sebelumnya. Di segmen perbankan non-ritel, korporasi, dan komersial, kredit tumbuh sebesar 11,1% secara tahunan (year on year) menjadi Rp126,4 triliun. Untuk segmen perbankan konsumer, pertumbuhannya tercatat 5,5% yoy menjadi Rp76,9 triliun, dan untuk segmen UKM mencapai Rp26,9 triliun.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) juga menunjukkan perbaikan, dengan NPL gross turun menjadi 1,85% dari 2,17% pada periode sebelumnya. NPL net tercatat sebesar 1,88%, membaik dibandingkan posisi sebelumnya yang juga 2,17%. Peningkatan kinerja ini menjadi indikator kesehatan portofolio kredit CIMB Niaga.
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh CIMB Niaga mencapai Rp254,2 triliun, dengan pertumbuhan 2,5% yoy. Selain itu, dana murah yang terdiri dari CASA meningkat 7% yoy menjadi Rp171,4 triliun. Namun, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) mengalami penurunan menjadi 3,99%, dibandingkan 4,3% pada periode sebelumnya. Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) tercatat 89,28%, meningkat dari 84,21%.
Total aset CIMB Niaga hingga kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp370,9 triliun, naik 2,99% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 yang sebesar Rp360,2 triliun. Ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan dalam beberapa aspek, CIMB Niaga tetap menunjukkan kemajuan dan keberhasilan dalam manajemen keuangan dan pertumbuhan keseluruhan.
Dengan capaian tersebut, CIMB Niaga menunjukkan kinerja yang cukup solid dalam menghadapi dinamika pasar dan memperkuat posisinya di industri perbankan Indonesia. Kinerja positif di awal tahun ini menjadi harapan agar bank ini terus meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, seiring dengan stabilitas ekonomi nasional.