
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto, mengonfirmasi bahwa tim penyidik masih melakukan penggeledahan di rumah Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattalitti, yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, pada malam hari Senin. Penggeledahan ini terkait dengan kasus dana hibah di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang juga melibatkan nama mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi.
“Penyidik melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya, terkait penyidikan perkara dana hibah Pokmas Jatim,” ungkap Tessa saat dihubungi oleh iNews Media Group. Tessa belum memberikan rincian mengenai hasil dari penggeledahan tersebut, dan menyatakan bahwa penjelasan lebih lanjut akan disampaikan setelah rangkaian penggeledahan selesai dilakukan.
Sebelumnya, kediaman La Nyalla Mattalitti di kawasan Mulyorejo, Surabaya, digeledah oleh tim KPK sejak pagi hari Senin, dengan tujuan mencari bukti tambahan terkait dugaan korupsi pada dana hibah dari Pemprov Jawa Timur. Dalam pelaksanaannya, lima penyidik KPK diterima oleh penjaga rumah dan dua asisten rumah tangga.
La Nyalla sendiri menegaskan bahwa ia tidak mengenal sosok Kusnadi dan tidak memiliki hubungan atau komunikasi langsung dengannya. Ia menyatakan, “Saya juga tidak tahu, saya juga tidak pernah berhubungan dengan Saudara Kusnadi. Apalagi saya juga tidak kenal sama nama-nama penerima hibah dari Kusnadi. Saya sendiri juga bukan penerima hibah atau pokmas.”
Pernyataan La Nyalla ini membuatnya merasa tidak terlibat dalam kasus yang tengah diselidiki. Ia juga menambahkan bahwa dalam berita acara hasil penggeledahan, tertulis jelas bahwa tidak ditemukan barang, uang, atau dokumen yang berkaitan dengan penyidikan.
Ketika kasus ini mulai mencuat, pihak KPK melanjutkan untuk menggali informasi lebih dalam terkait dugaan korupsi yang melibatkan dana hibah di Jawa Timur. Penggeledahan yang dilakukan di rumah La Nyalla merupakan bagian dari upaya besar KPK untuk memberantas praktek korupsi dan menegakkan hukum. Tessa menekankan bahwa kegiatan penggeledahan adalah langkah penting untuk mencari bukti yang lebih kuat mengenai keterlibatan La Nyalla dalam kasus ini, meskipun La Nyalla mengklaim tidak terlibat sama sekali.
Kasus ini mendapatkan perhatian publik karena melibatkan tokoh politik yang dikenal luas di Jawa Timur. Dalam situasi seperti ini, KPK berusaha transparan kepada masyarakat mengenai jalannya proses hukum dan penyidikan yang mereka lakukan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum di Indonesia.
KPK sebelumnya juga mengungkapkan bahwa penggeledahan rumah La Nyalla merupakan bagian dari upaya mereka dalam menyelesaikan perkara yang menonjol dan kompleks. Sebagaimana diketahui, kasus ini berkaitan dengan dana hibah yang disalurkan kepada masyarakat melalui kelompok masyarakat (pokmas), namun diduga disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Dalam konteks ini, masyarakat berharap agar KPK dapat tetap mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi selama proses penyidikan ini berlangsung. Melihat besarnya skala pengawasan dan penanganan kasus yang melibatkan berbagai pihak, ketegasan sikap KPK sangat diharapkan untuk memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum.
Dengan demikian, penggeledahan di rumah La Nyalla Mattalitti di Surabaya merupakan salah satu langkah KPK dalam mengungkapkan kebenaran dan menuntaskan kasus korupsi yang merugikan negara. KPK berkomitmen untuk meneruskan penyelidikan ini dan memberikan informasi lebih lanjut setelah penggeledahan selesai.