Komite Investigasi: Temukan Kelalaian dalam Ledakan Pelabuhan Iran

Teheran, Octopus – Sebuah komite penyelidik telah menemukan adanya unsur kelalaian dalam insiden ledakan yang terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaei, Bandar Abbas, Iran. Dalam pernyataannya, komite tersebut menyebutkan bahwa kelalaian dalam mematuhi protokol keselamatan serta tindakan pertahanan pasif telah terkonfirmasi sebagai faktor penyebab.

Laporan tersebut muncul setelah ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan yang vital bagi aktivitas perdagangan Iran pada Sabtu, 26 April 2025. Komite menambahkan, terdapat pula laporan palsu yang bermunculan, dan badan keamanan serta peradilan sedang berupaya untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sampai saat ini, jumlah korban terus meningkat. Menurut juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, hingga kini tercatat 70 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka. Dari total tersebut, 120 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara 1.072 orang lainnya telah dipulangkan setelah mendapatkan perawatan.

Investigasi mendalam dibutuhkan untuk menentukan penyebab pasti ledakan ini. “Penyelidikan harus menyentuh semua aspek, termasuk proses teknis dan laboratorium yang rinci,” lanjut pernyataan komite. Ledakan tersebut diduga berasal dari kontainer berisi bahan kimia yang tersimpan di area pelabuhan. “Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam kontainer,” jelas Zafari.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap kejadian ini. Pada 27 April, Khamenei menegaskan pentingnya penyelidikan yang mendetail untuk memastikan tidak hanya kelalaian tetapi juga kemungkinan kesengajaan dalam insiden tersebut. “Pejabat keamanan dan kehakiman wajib melakukan penyelidikan menyeluruh, mengungkap kelalaian atau kesengajaan, dan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan,” tambah Khamenei dalam pesan yang disiarkan televisi pemerintah.

Akibat ledakan ini, suasana di pelabuhan masih dilanda ketegangan, dengan api yang masih berkobar lebih dari 24 jam setelah insiden. Hal ini menambah tantangan bagi tim pemadam kebakaran yang dikerahkan, termasuk penggunaan helikopter untuk memadamkan api.

Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan situasi dapat diperoleh dari Organisasi Kedaruratan Nasional Iran yang mengonfirmasi bahwa semua korbannya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Ledakan ini memang menjadi sorotan internasional, mengingat Pelabuhan Shahid Rajaei merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi vital di negara tersebut, serta berada dekat dengan Selat Hormuz yang menjadi jalur perdagangan strategis.

Pemerintah Iran kini berada di bawah tekanan untuk memberikan penjelasan dan bertanggung jawab atas insiden ini. Masyarakat internasional menunggu hasil investigasi yang diharapkan mampu menjelaskan penyebab dan dampak dari tragedi ini, serta langkah-langkah pencegahan yang akan diambil demi keselamatan di masa mendatang.

Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa insiden ini berkaitan dengan sabotase, namun dengan meningkatkan intensitas penyelidikan, pihak berwenang berharap dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Kejadian ini diharapkan menjadi momentum bagi untuk meningkatkan standar keselamatan di seluruh sektor industri, terutama yang berkaitan dengan bahan berbahaya.

Exit mobile version