
KOMISI V DPR RI melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesiapan Pelabuhan Merak dalam mengantisipasi arus mudik yang diperkirakan akan meningkat signifikan menjelang hari Raya Lebaran. Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Ketua Rombongan Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, yang menjelaskan pentingnya infrastruktur dan layanan transportasi yang optimal di Dermaga Eksekutif pelabuhan tersebut.
“Pelabuhan Merak menjadi titik krusial untuk perjalanan mudik. Kami ingin memastikan semua aspek infrastruktur dan operasional sudah siap menghadapi lonjakan arus mudik,” ujar Ridwan Bae di Jakarta, Senin. Dalam kesempatan ini, Ridwan menegaskan bahwa kesiapan transportasi di Pelabuhan Merak harus berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman.
Pemeriksaan infrastruktur oleh Komisi V mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kondisi dermaga, fasilitas pelayanan penumpang, hingga kebijakan operasional yang diterapkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ridwan menyatakan apresiasinya terhadap upaya ASDP serta seluruh pemangku kepentingan yang telah melakukan berbagai perbaikan untuk kelancaran arus mudik.
“Kami melihat banyak perbaikan signifikan di berbagai aspek, dan kami berharap itu bisa menjamin keamanan serta kenyamanan masyarakat dalam perjalanan,” tambah Ridwan. Ia juga menekankan bahwa Komisi V akan terus mengawasi agar setiap tahap arus mudik dapat berjalan dengan baik.
Dalam menghadapi arus mudik tahun ini, PT ASDP Indonesia Ferry memperkirakan peningkatan jumlah pemudik mencapai 10 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan proyeksi 4,56 juta penumpang dan 1,13 juta kendaraan melewati rute Merak-Bakauheni. Menyikapi kondisi tersebut, mereka telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperlancar arus transportasi.
Direktur Operasi dan Transformasi ASDP, Rio Lasse, mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan infrastruktur dan pelayanan. Salah satu langkah signifikan adalah penambahan buffer zone di Pelabuhan Merak yang memanfaatkan lahan Indah Kiat. Dengan penambahan ini, kapasitas tampung kendaraan kecil meningkat dari sebelumnya 500 unit menjadi 2.072 unit, yang berarti meningkat empat kali lipat.
Selain itu, di Pelabuhan Ciwandan, kapasitas untuk kendaraan kecil juga ditingkatkan dari 3.190 unit menjadi 4.573 unit. ASDP juga telah menambah dua tollgate, sehingga total menjadi 16 tollgate yang tersedia, serta meningkatkan jumlah toilet dan tenant parkir motor. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar pemudik dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan lancar.
Pelabuhan Wika Beton, yang baru beroperasi pada Natal dan Tahun Baru 2024, juga mendapat perhatian dengan penambahan 4 tollgate untuk memperlancar arus kendaraan. Dengan berbagai persiapan ini, ASDP berharap dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para pemudik.
Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan arus mudik, sudah terjadi peningkatan jumlah penumpang dari Pelabuhan Merak sebesar 15%. Angka ini menjadi indikasi nyata bahwa masyarakat memilih berangkat lebih awal agar perjalanan mereka lebih aman dan nyaman.
Dengan semua persiapan yang telah dilakukan, harapan besar tertuju pada kelancaran arus mudik ini. Pelabuhan Merak diharapkan dapat berfungsi dengan optimal sebagai jalur utama dalam menyambut momen Lebaran yang dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia. Sebagaimana diketahui, pergerakan masyarakat yang signifikan ini tidak lepas dari tradisi mudik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kultur masyarakat, menjadikan preparasi dan kolaborasi antara pemerintah dan penyedia layanan transportasi sangat penting demi keselamatan dan kenyamanan semua pihak.