
JAKARTA – Dee Lestari, sosok yang sudah dikenal luas di kalangan pecinta sastra dan musik Indonesia, baru-baru ini mengalami situasi konyol sekaligus menggelitik yang menggugah perhatian khalayak. Penulis novel terkenal seperti Supernova dan Perahu Kertas ini mengungkapkan pengalaman lucunya ketika dirinya ditawari untuk debut menjadi penulis oleh seseorang yang mengaku berasal dari sebuah penerbit. Pengalaman tersebut dikisahkan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, memperlihatkan bagaimana ketidaktahuan orang lain dapat menciptakan momen yang menggelikan.
Dalam unggahan tersebut, Dee membagikan tangkapan layar pesan dari seorang individu yang tidak diketahui namanya. Pesan itu berbunyi, “Halo Kak Dee Lestari, perkenalkan aku XXXX dari XXXXXXXXX. Aku melihat karya tulisan Kak Dee yang sangat menarik. Apakah sebelumnya Kakak sudah pernah menerbitkan karya Kakak menjadi sebuah buku?” Momen tersebut jelas menjadi bahan tertawaan bagi Dee, yang telah berkecimpung di dunia kepenulisan lebih dari dua dekade.
Respons Dee terhadap situasi tersebut sangat jenaka. Dalam caption-nya, ia menulis, “Hidup memang rangkaian ujian,” sebuah ungkapan yang menggambarkan keheranan sekaligus tawa di tengah ketidaktahuan si pengirim pesan tentang siapa dirinya. Dee, yang karya-karyanya sudah banyak diadaptasi ke dalam bentuk film, sepertinya tak menyangka bahwa ada pihak yang masih meragukan statusnya sebagai penulis.
Reaksi netizen pun sangat beragam terhadap unggahan tersebut. Dalam waktu singkat, kolom komentar pada pos Dee dibanjiri dengan lebih dari tiga ribu tanggapan, banyak di antaranya yang melontarkan guyonan seputar situasi lucu ini. Salah satu komentar menarik datang dari Amanda Zevannya, seorang pembawa acara, yang berkomentar, “Maaf Kak, emang Kakak penulis ya? Kirain pelawak.” Komentar ini hanya menambah kesegaran momen tersebut, menunjukkan bahwa ketidakpahaman itu bisa dimaknai dengan humor yang menyenangkan.
Dee dengan santai membalas komentar tersebut, menyebut dirinya sebagai “pelawak yang tertukar.” Tata cara Dee dalam merespons situasi ini menunjukkan sikap positifnya, meskipun ia berada dalam posisi yang bisa jadi membuat banyak orang tertawa. Hal ini juga mencerminkan karakter Gereja Lestari yang selalu dapat melihat sisi lucu dari setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya.
Pengalaman ini memang mengundang tawa, namun di baliknya, ada pesan bahwa pengakuan dan pengertian terhadap seseorang bisa bervariasi. Dee Lestari mungkin sudah malang melintang di jagat sastra, namun masih ada mereka yang belum mengenal perjalanan dirinya. Selain itu, insiden ini menjadi pengingat bagi banyak orang untuk lebih menghargai pencapaian individu, khususnya mereka yang berkarya dalam bidang yang bisa dibilang “tersembunyi” bagi sebagian kalangan.
Dee Lestari terus membuktikan bahwa ia bukan hanya penulis berbakat, tetapi juga sosok yang mampu menghadapi situasi dengan penuh humor dan kebijaksanaan. Meski sudah digelari sebagai salah satu penulis terbaik Indonesia, pengalaman konyol ini menunjukkan bahwa ketenaran pun terkadang masih menyimpan kerentanan akan ketidaktahuan orang lain.
Melihat fenomena ini, pasien netizen pun semakin senang mengikuti perkembangan Dee. Momen lucu ini menjadi lebih dari sekadar peristiwa; ini merupakan cerminan tentang bagaimana sosial media dapat menjadi platform untuk berbagi pengalaman serta menghibur satu sama lain, bahkan dalam situasi yang tampaknya sepele. Dee Lestari, dengan segala deretan prestasinya, tetap mampu menciptakan kegembiraan di antara penggemar dan masyarakat luas.