Kevin De Bruyne Perpisahan Emosional di Etihad Usai Gol Kemenangan

Kevin De Bruyne, gelandang andalan Manchester City, baru saja mencetak gol yang menjadi penentu kemenangan timnya atas Wolverhampton dalam laga yang berlangsung di Stadion Etihad pada Jumat malam. Gol tunggal tersebut tidak hanya memastikan tiga poin bagi City, tetapi juga menjadi momen emosional bagi De Bruyne, yang tengah bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal setelah 10 tahun berkarir bersama klub.

Saat lagu “Seven Nation Army” dari White Stripes bergema, para penggemar Manchester City melantunkan nama De Bruyne dengan penuh semangat. Suasana di stadion terasa haru, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi sang pemain. Dengan langkah berat, De Bruyne berkeliling lapangan, menerima penghormatan dari pendukung yang selama ini telah setia menyaksikan perjalanan kariernya.

Usai pertandingan, De Bruyne mengungkapkan bahwa saat ini adalah waktu yang penuh perasaan bagi dirinya. “Banyak rekan setim yang bicara kepada saya, mereka juga sedih saya harus pergi. Namun begitulah hidup,” ujarnya kepada Sky Sports. Ia melanjutkan, “Saya hanya mencoba bermain sebaik mungkin. Masih ada satu pertandingan tersisa di sini. Saya bangga dengan apa yang saya lakukan.”

Pemain berusia 33 tahun ini akan mengakhiri kontraknya dengan Manchester City saat musim panas ini berakhir, meskipun De Bruyne menambahkan bahwa ia terkejut karena tidak ditawarkan perpanjangan kontrak. “Sayangnya saya tidak tahu soal masa depan,” ungkapnya. Ia merasa masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim, seperti yang terlihat dalam penampilannya selama beberapa pekan terakhir.

Keberhasilan De Bruyne mencetak gol dalam laga ini sangat berarti, terutama mengingat Wolverhampton merupakan tim yang sedang dalam performa positif. Gol tersebut memastikan Manchester City tetap berada di jalur yang tepat untuk berlaga di Liga Champions musim depan, sebuah turnamen yang sangat diidamkan oleh klub dan para pemain.

Pujian pun datang dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola, di mana ia menyampaikan rasa terima kasih atas semua kontribusi yang telah diberikan De Bruyne selama ini. “Ia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah saya latih,” kata Guardiola, menyoroti betapa berartinya De Bruyne bagi kesuksesan klub.

Keputusan De Bruyne untuk meninggalkan Manchester City menyisakan pertanyaan mengenai rencana masa depannya. Selama satu dekade terakhir, ia sudah meraih banyak gelar, termasuk Liga Premier, Piala FA, dan Liga Champions. Hal ini menjadikan De Bruyne sebagai salah satu legenda klub, dan perpisahannya tentu akan menyisakan jejak yang dalam di hati para penggemar.

Dengan berakhirnya era De Bruyne di Etihad, para penggemar juga berharap untuk menyaksikan mantan bintang mereka berkiprah di tempat baru. Apakah ia akan melanjutkan karier di liga lain atau beralih ke peran baru masih menjadi misteri, namun satu hal yang pasti: kontribusinya untuk Manchester City akan selalu dikenang.

Tepat setelah laga, De Bruyne dan keluarganya berkumpul di lapangan, merasakan emosi yang bercampur aduk. Moment ini tak hanya menjadi penutup dari sebuah chapter, melainkan juga awal dari perjalanan baru bagi sang gelandang. Saat ia melangkah menuju pintu keluar stadion, sorakan penonton masih terngiang di telinga, menciptakan kenangan yang akan terus hidup dalam ingatan.

Penampilan Kevin De Bruyne yang memukau dan dedikasinya kepada klub selama satu dekade telah menjadikannya tidak hanya simbol dari Manchester City, tetapi juga contoh bagi generasi pemain muda yang akan datang. Perpisahan ini mungkin menyakitkan bagi semua pihak, tetapi warisan yang ditinggalkan De Bruyne akan terus menginspirasi dan diingat oleh para penggemar di seluruh dunia.

Berita Terkait

Back to top button