
Dalam dunia teknologi, pengembangan sistem operasi terus mengalami perubahan, salah satunya adalah kehadiran Chrome OS dari Google. Sistem operasi ini kini banyak diadopsi dalam laptop yang dikenal sebagai Chromebook. Laptop-laptop ini dikenal lebih terjangkau dibandingkan dengan perangkat yang menggunakan sistem operasi lain seperti Windows atau macOS. Namun, apa saja faktor yang membuat harga Chromebook lebih murah?
Menurut Raymond Tedjokusumo, Direktur Utama SPC, salah satu alasan utama adalah karena Chrome OS dirancang untuk menjadi sangat ringan. “Salah satu keunggulannya itu memang OS-nya sangat ringan, tidak seberat OS lain, sehingga dari sisi hardware-nya tidak terlalu berat. Jadi, otomatis, mungkin dari sisi perangkatnya itu bisa menjadi lebih murah,” ucap Raymond saat peluncuran produk di pabrik SPC di Tangerang.
Keringanan sistem operasi ini berimplikasi langsung pada komponen hardware yang digunakan dalam Chromebook. Sebagian besar Chromebook dilengkapi dengan hardware hemat daya, yang tidak hanya menjadikan harga perangkat lebih rendah, tetapi juga memberikan keuntungan dalam hal daya tahan baterai. Sebagian besar model dapat bertahan hingga 10 jam penggunaan, menjadikannya pilihan yang ideal untuk kegiatan sehari-hari, baik di sekolah maupun di tempat kerja. “Seperti Chromebook SPC, itu rata-rata 10 jam pemakaian,” tambah Raymond.
Chromebook tidak hanya menyasar segmen pelajar dan mahasiswa. Teknologi ini juga dipercayakan untuk meningkatkan produktivitas di kalangan pengguna enterprise. Meskipun terhubung dengan internet adalah hal yang diinginkan, pengguna tetap dapat menjalankan aplikasi secara offline, menjadikannya fleksibel dalam berbagai kondisi.
Kelebihan lain dari penggunaan Chrome OS adalah kemudahan untuk berintegrasi dengan berbagai layanan Google yang sudah banyak digunakan, seperti Google Drive, Gmail, dan aplikasi produktivitas lainnya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas sehari-hari dengan lebih efisien, tanpa perlu menambahkan berbagai software pihak ketiga yang umumnya memerlukan lisensi yang dapat menambah biaya.
Melihat potensi ini, SPC berkolaborasi dengan Google for Education untuk mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Dalam inisiatif ini, SPC meresmikan ekosistem pembelajaran digital bernama “Classroom for the Future”. Laboratorium ini dilengkapi dengan perangkat digital berbasis solusi Google yang bertujuan menjadi model bagi sekolah-sekolah yang ingin mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran mereka.
“Classroom of the Future bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga menciptakan ekosistem belajar yang terhubung, meningkatkan keterampilan digital para guru serta membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka,” kata Raymond. Inisiatif ini sangat penting terutama di wilayah yang belum memiliki infrastruktur internet yang memadai, di mana Chromebook dapat memberikan solusi bagi akses pendidikan yang lebih baik.
Direktur Google for Education untuk EMEA & Asia Pasifik, Colin Marson, menambahkan bahwa teknologi bisa menjadi penggerak dalam dunia pendidikan. Dengan kombinasi perangkat serta solusi dari Google, seperti Chromebook dan perangkat interaktif lainnya, diharapkan dapat membantu transformasi pembelajaran, termasuk di daerah-daerah dengan akses internet terbatas.
Dengan berbagai keunggulan dan kemudahan yang ditawarkan, tidak mengherankan jika Chromebook dengan Chrome OS semakin diminati. Terlebih lagi, dengan harga yang lebih terjangkau, teknologi ini menjanjikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia, menjadikannya pilihan yang cerdas di antara beragam perangkat yang ada di pasaran saat ini. Untuk para pelajar, guru, maupun pekerja, Chromebook menawarkan solusi praktis tanpa mengorbankan performa.