
Fanny Fadillah, yang dikenal dengan perannya sebagai Ucup dalam serial sukses “Bajaj Bajuri,” mengungkapkan duka mendalam atas kepergian aktris Nasrullah atau yang lebih dikenal sebagai Mat Solar pada tanggal 17 Maret 2025. Menurut Fanny, sosok Mat Solar tidak hanya sebagai sahabat, tetapi juga seorang inspirator bagi banyak orang, termasuk bagi rekan-rekan kerjanya.
Selama ini, Mat Solar dikenal sebagai seorang komedian yang humoris. Namun, di balik tawa dan candanya, ia sebenarnya memiliki sisi serius yang terbangun dari latar belakang pendidikannya di bidang sosial dan politik. “Orangnya cukup serius, kalau bercanda sih biasa saja. Tapi lebih condong ke serius. Mungkin karena latar belakangnya juga, dia kan alumni FISIP UI. Jadi boleh dibilang cukup serius, tapi baik,” jelas Fanny saat ditemui baru-baru ini di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Fanny mengingatkan tentang sisi lain dari Mat Solar yang jarang diketahui publik, yaitu pengalaman pahitnya saat menghilang di era Orde Baru. Keberanian Mat Solar dalam mengekspresikan pandangan politiknya sangat berisiko, dan dia adalah sosok yang terlibat dalam aktivitas aktivisme. “Dulu, zaman Pak Soeharto masih jadi presiden, dia sempat menghilang. Karena dia memang seorang aktivis juga. Setahu saya begitu,” ungkapnya, mengisahkan bagaimana Mat Solar berjuang di tengah situasi sulit bagi para aktivis di Indonesia.
Keseriusan Mat Solar dalam profesinya juga terlihat saat ia membintangi sitkom “Bajaj Bajuri.” Ia dikenal sangat mendalami setiap perannya dengan ketelitian yang tinggi. Meski profesional, sikap rendah hati dan penghargaan terhadap rekan kerja tetap menjadi bagian dari karakter Mat Solar. “Selama syuting, dia orangnya humble, baik. Bukan cuma sama pemain, tapi juga dengan kru. Dia nggak membeda-bedakan. Buat dia, ini adalah kerja tim. Bukan cuma pemain, kru juga punya andil besar. Yang penting kita bisa bekerja sama, saling menghormati, dan menghargai,” tambah Fanny, menegaskan nilai-nilai positif yang dipegang oleh sahabatnya tersebut.
Fanny terakhir bertemu dengan Mat Solar pada akhir tahun 2023, saat menghadiri ulang tahun almarhumah Nani Wijaya. “Akhir tahun 2023, waktu ulang tahunnya Ibu Nani sebelum beliau wafat,” ungkapnya mengingat momen terakhir bisa bertatap muka dengan Mat Solar.
Dalam konteks keluarga yang ditinggalkan, Fanny juga menyinggung tentang masalah tanah yang menjadi perhatian publik. Ia berharap agar segala permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat untuk membantu perekonomian keluarga yang ditinggalkan oleh Mat Solar. “Semoga semuanya cepat kelar, biar sedikit banyak bisa membantu keluarga Almarhum. Apalagi saat sakit, biaya pengobatan pasti tidak sedikit,” pungkasnya.
Kepergian Mat Solar meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Namun, jejaknya sebagai seorang aktivis dan pelawak akan selalu diingat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, yang mengenangnya bukan hanya sebagai seorang komedian, tetapi juga sebagai seseorang yang berani mengambil sikap di masa-masa sulit. Saat mengenang sosoknya, kita tak hanya disuguhi kenangan lucu dan cerita humorisnya, tetapi juga harus mengenang keberaniannya sebagai aktivis yang berjuang untuk kebenaran dalam kegelapan rezim Orde Baru. Sebuah pengingat bahwa di balik tawa, ada perjuangan yang tidak boleh terlupakan.