Kenali Bahaya Kolesterol dalam Keluarga: Tanda-Tanda Alarm!

Bahaya kolesterol dalam keluarga sering kali tidak disadari oleh banyak orang. Kenaikan kadar kolesterol, terutama kolesterol jahat (LDL), umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak yang menganggapnya sepele. Namun, pasien dengan kolesterol tinggi berisiko mengalami serangan jantung atau stroke, bahkan di usia muda. Serangan jantung yang terjadi pada individu di bawah 55 tahun dapat menjadi tanda adanya masalah genetik, seperti familial hypercholesterolemia (FH).

FH adalah kelainan genetik yang menghambat tubuh dalam menghilangkan kolesterol jahat dari darah. Akibatnya, kolesterol menumpuk di dinding pembuluh darah sejak dini, mengakibatkan penyempitan saluran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini sangat penting diperhatikan, terutama di kalangan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

Data dari situs Hopkins Medicine menunjukkan bahwa lebih dari 90% individu dengan FH tidak menyadari kondisi ini, sehingga menjadi perhatian utama dalam mengetahui bahaya kolesterol dalam keluarga. Jika ada anggota keluarga yang menderita serangan jantung, pemasangan stent, atau operasi bypass sebelum usia 55 tahun bagi pria dan 65 tahun bagi wanita, ada kemungkinan faktor genetik yang perlu diperhatikan.

Dr. Seth Martin dari Johns Hopkins University menyatakan bahwa tanda-tanda seperti xanthoma—benjolan lemak di bawah kulit—yang muncul di daerah tangan, lutut, atau sekitar mata merupakan indikasi kolesterol tinggi. Selain itu, pemeriksaan mata juga dapat memberikan petunjuk penting mengenai kadar kolesterol.

Penting bagi setiap individu dengan riwayat penyakit jantung dalam keluarga untuk melakukan tes darah guna mengecek kadar kolesterol. Jika hasilnya menunjukkan kadar tinggi, pemeriksaan genetik dapat disarankan untuk memastikan adanya FH.

Gaya hidup sehat, seperti pola makan yang baik, olahraga teratur, dan menjaga berat badan, dapat membantu menurunkan kolesterol bagi sebagian besar orang. Namun, bagi mereka yang menderita FH, perubahan gaya hidup saja sering kali tidak cukup. Dr. Martin menekankan bahwa individu dengan FH dapat mengalami kadar kolesterol tinggi meskipun telah menjaga pola makan mereka.

Pengelolaan risiko kolesterol dalam keluarga sangat penting dilakukan sejak dini. Mari kita kenali tandanya dan lakukan pemeriksaan secara rutin guna mencegah konsekuensi serius yang dapat timbul akibat kolesterol tinggi. Dengan kesadaran dan tindakan proaktif, kita dapat mengatasi dan mengurangi dampak negatif dari kolesterol yang mengancam kesehatan keluarga.

Berita Terkait

Back to top button