
Asam urat tinggi sering kali menjadi masalah bagi banyak orang, terutama selama bulan Ramadan ketika ibadah puasa dijalankan. Gangguan yang terkenal dengan sebutan gout ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi yang terbentuk akibat tubuh memecah purin. Senyawa purin banyak ditemukan dalam makanan seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan alkohol. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri sendi yang parah dan peradangan, yang tentu saja sangat mengganggu aktivitas puasa.
Ada tiga ciri utama yang menjadi pertanda adanya asam urat tinggi yang perlu diperhatikan, yaitu:
Nyeri sendi yang mendadak dan parah: Gejala ini biasanya muncul secara tiba-tiba, sering terjadi pada malam hari atau saat pagi hari. Rasa nyeri ini paling kerap dialami di area jempol kaki, tetapi sendi-sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan juga bisa terpengaruh.
Kemerahan dan peradangan pada sendi: Ketika kadar asam urat tinggi, sendi yang terkena akan membengkak, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh. Hal ini disebabkan oleh akumulasi kristal asam urat yang memicu reaksi peradangan di area sendi tersebut.
- Rasa tidak nyaman yang berkepanjangan: Setelah serangan awal mereda, sering kali ada rasa tidak nyaman yang tetap bertahan selama beberapa minggu. Kekakuan juga bisa dirasakan pada sendi yang terkena, menyebabkan kesulitan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa penanganan yang tepat, masalah ini dapat berulang dengan frekuensi yang meningkat.
Untuk mencegah tingginya kadar asam urat, terutama selama masa puasa, penting untuk menerapkan strategi pencegahan yang tepat. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Menjaga pola makan sehat: Selama berbuka puasa dan sahur, penting untuk memilih makanan yang rendah purin dan kaya nutrisi. Hindari makanan berlemak dan olahan yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Menghindari minuman beralkohol dan manis: Alkohol dan minuman yang mengandung gula dapat memperburuk kondisi asam urat. Dianjurkan untuk lebih banyak memilih air putih untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan asam urat dari tubuh.
Memperbanyak konsumsi air putih: Hidrasi yang baik sangat penting. Minumlah minimal delapan gelas air sehari untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine.
Menjaga berat badan ideal: Mengontrol berat badan secara bertahap dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Namun, diet ekstrem sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan produksi asam urat secara mendadak.
- Rutin berolahraga: Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan, bersepeda, atau yoga, dapat menjaga kebugaran tubuh serta mencegah penumpukan asam urat dalam darah.
Menyadari tanda-tanda dan ciri-ciri asam urat tinggi sangat penting, terutama bagi mereka yang berpuasa. Gejala seperti nyeri sendi mendadak dan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan harus diwaspadai. Melalui pola hidup sehat, pengaturan pola makan, serta kebiasaan baik lainnya, diharapkan kadar asam urat dapat terkontrol, sehingga ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan nyaman tanpa gangguan. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, umat Muslim bisa menikmati momen Ramadan tanpa khawatir terhadap masalah kesehatan seperti asam urat tinggi.