
Kekayaan bersih Elon Musk, yang dikenal sebagai orang terkaya di dunia, mengalami lonjakan mencengangkan sebesar USD 35,9 miliar atau sekitar Rp 605 triliun dalam waktu hanya satu hari. Kenaikan dramatis ini terjadi setelah pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif impor terhadap sejumlah negara selama 90 hari. Keputusan tersebut berdampak langsung pada pasar saham AS, yang melonjak signifikan, dan memberikan angin segar bagi para investor, termasuk Musk yang kini kekayaannya mencapai total USD 326 miliar.
Mengutip laporan dari Business Insider pada Kamis, 10 April 2025, keputusan Trump untuk menunda tarif ini tidak hanya menguntungkan Musk, tetapi juga mencerminkan hubungan dekat yang dimiliki antara keduanya. Musk, yang saat ini menjabat sebagai pemimpin di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), terlibat dalam upaya untuk mengurangi pemborosan anggaran pemerintah. Meski demikian, Musk juga dikenal sebagai sosok yang secara terbuka menentang kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump, bahkan dikabarkan pernah mencoba membujuk sang presiden untuk membatalkan kebijakan tersebut.
Dalam analisis tren kekayaan Musk, harta kekayaannya terlihat berfluktuasi cukup dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal tahun 2025, kekayaan bersihnya tercatat telah turun hingga USD 107 miliar. Hal ini menunjukkan betapa dinamisnya situasi di pasar serta bagaimana faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan dapat memengaruhi kondisi finansial individu, bahkan bagi orang-orang terkaya di dunia.
Berikut adalah rincian kekayaan Elon Musk sebelum dan sesudah kenaikan tersebut:
- Sebelum Kenaikan: Kekayaan bersih: USD 290,1 miliar.
- Setelah Kenaikan: Kekayaan bersih: USD 326 miliar.
- Kenaikan dalam sehari: USD 35,9 miliar (sekitar Rp 605 triliun).
Musk adalah sosok yang tak hanya dikenal karena kekayaannya, tetapi juga karena kepemimpinannya di berbagai perusahaan teknologi terkemuka. Selain Tesla, perusahaan otomotif yang mendapatkan perhatian dunia berkat inovasi elektrisnya, Musk juga menduduki posisi penting di SpaceX, yang telah merubah wajah eksplorasi luar angkasa, dan Neuralink, yang sedang dalam pengembangan teknologi untuk meningkatkan fungsi otak manusia.
Keberhasilan Musk dalam mempertahankan dan mengembangkan kekayaannya tidak terlepas dari kemampuannya dalam menangkap peluang di pasar serta inovasi yang terus berkembang dalam setiap perusahaannya. Dengan keterlibatan aktifnya di sektor-sektor teknologi, dan dukungan dari kebijakan pemerintah tertentu, Musk menunjukkan bahwa kekayaan dapat terbangun dari kombinasi tepat antara visi, peluang, dan dukungan kebijakan.
Namun, banyak pengamat yang mempertanyakan apakah lonjakan kekayaan yang signifikan ini akan bertahan dalam jangka waktu panjang, mengingat adanya ketidakpastian di pasar global dan fluktuasi yang kerap terjadi. Pergolakan dalam konteks perdagangan internasional juga dapat berdampak pada sektor-sektor yang digeluti Musk. Seiring dengan perubahan kebijakan dan naik turunnya indeks saham, kekayaan Musk bisa mengalami perubahan kembali di masa mendatang.
Kontribusi Musk terhadap dunia bisnis dan teknologi akan tetap menjadi topik menarik untuk dicermati. Sementara itu, fokusnya untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan perusahaannya menjadi daya tarik tersendiri dalam ekosistem bisnis global. Dengan begitu banyak dinamika yang terjadi, tidak mengherankan jika sosok Musk terus menjadi sorotan di kalangan investor, analis, dan publik dunia.