
Kecelakaan tragis menimpa jemaah umrah asal Indonesia saat bus yang mereka tumpangi ditabrak oleh sebuah jip di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Jumat, 21 Maret 2025. Kecelakaan tersebut terjadi akibat jip yang melaju dari arah berlawanan melintasi median jalan dan menabrak bus, sehingga kedua kendaraan mengalami kebakaran setelah benturan keras.
Menurut laporan resmi dari Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Makkah, kecelakaan ini melibatkan jip Land Cruiser double cabin yang dikemudikan oleh seorang pengemudi asal Pakistan bersama seorang penumpang warga negara Bangladesh. Keduanya dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Tidak lama setelah kecelakaan, KJRI Jeddah langsung bergerak cepat untuk memantau dan memberikan pendampingan kepada para korban dan keluarga mereka.
Enam jemaah umrah Indonesia kehilangan nyawa dalam insiden tersebut, yakni Dawam Mahmud, Sumarsih Djarudin, Areline Nawallya Adam, dan Audrya Malika Adam, yang merupakan satu keluarga. Dua orang korban lainnya adalah Eny Soedarwati, 49 tahun, dan Dian Novita, 38 tahun. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan bahwa pihak keluarga telah memberikan persetujuan untuk memakamkan seluruh jenazah di Arab Saudi, kecuali untuk Dian Novita, di mana lokasi pemakamannya masih dalam pembahasan.
Dari informasi yang diperoleh, kecelakaan ini mengakibatkan korban luka-luka, termasuk seorang remaja, Fabian, yang mengalami luka bakar 60%. Meski kondisi Fabian cukup serius, dokter memastikan tidak ada cedera pada organ internalnya. Ia dijadwalkan akan dipindahkan ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap di Makkah. Keluarga Fabian, yang merupakan keponakan dari salah satu korban meninggal, mengatakan bahwa mereka akan segera menjenguknya.
Sejumlah jemaah yang juga mengalami luka-luka tetapi telah pulih, sebelumnya dirawat di rumah sakit, kini telah diperbolehkan keluar dan melanjutkan ibadah umrah mereka di Mekkah. Dari total sebelas jemaah yang sempat dirawat, mereka kini kembali ke kegiatan ibadah dengan keadaan sehat.
KJRI Jeddah terus melakukan koordinasi dengan pihak berwenang setempat dan memastikan seluruh prosedur perawatan bagi korban berjalan lancar. Sabtu, 23 Maret 2025, KJRI berencana untuk menerbitkan dokumen pengganti bagi jemaah yang kehilangan atau mengalami kerusakan pada dokumen perjalanan mereka akibat kecelakaan tersebut. Selain itu, KJRI juga telah menerbitkan surat perjalanan laksana paspor untuk keperluan pemulasaraan enam WNI yang wafat.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam perjalanan umrah, khususnya bagi jemaah asal Indonesia yang berkunjung ke Tanah Suci. Kementerian Luar Negeri Indonesia menghimbau agar jemaah selalu menjaga keselamatan dan memperhatikan kondisi di jalan. Komunikasi yang baik antara KJRI dan keluarga korban juga menjadi prioritas agar seluruh proses dapat berjalan dengan baik dan cepat. Dengan adanya dukungan dari Kementerian Luar Negeri dan pihak berwenang di Arab Saudi, diharapkan semua urusan administrasi dan pemakaman dapat ditangani dengan secepatnya.