Kebakaran Hutan Dekat Yerusalem, Israel Butuh Bantuan Dunia Segera!

Kebakaran hutan dahsyat melanda wilayah dekat Yerusalem, Israel, memicu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menetapkan status darurat nasional dan meminta bantuan internasional. Pada Rabu, 30 April 2025, api berkobar hebat di sepanjang Jalan Raya 1 yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv, mengakibatkan evakuasi warga dan penutupan akses jalan utama.

Video dan foto yang beredar di media sosial menunjukkan asap tebal membumbung dari perbukitan, disertai dengan kepanikan warga yang meninggalkan kendaraan mereka. Setidaknya 24 orang dilaporkan terluka akibat menghirup asap tebal, sebuah keadaan yang mengkhawatirkan.

Shmulik Friedman, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, menyatakan bahwa kebakaran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Israel. Ia mengungkapkan bahwa angin kencang berkecepatan 60 mil per jam memperburuk situasi, dengan potensi mendorong api hingga mencapai pusat Kota Yerusalem.

Netanyahu mencemaskan bahwa angin barat dapat membawa kobaran api ke permukiman di pinggiran kota. Dalam upaya untuk mengatasi kebakaran tersebut, sejumlah negara telah memberikan respon cepat. Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, dan Rumania mengirimkan pesawat pemadam kebakaran. Selain itu, Makedonia Utara dan Siprus juga menyumbangkan pesawat pengebom air. Total, 10 pesawat telah dikerahkan untuk membantu memadamkan kebakaran, dengan 8 pesawat tambahan dijadwalkan tiba.

Kondisi cuaca yang sangat kering dan suhu tinggi memicu kebakaran besar ini, yang telah melampaui skala kebakaran Hutan Carmel pada tahun 2010. Wilayah Eshtaol Forest, yang terletak di antara Yerusalem dan Tel Aviv, menjadi salah satu titik utama kobaran api. Otoritas Israel merespon dengan mengevakuasi beberapa permukiman, termasuk Neveh Shalom, Beko’a, Ta’ox, dan Mesilat Tzion.

Untuk menanggulangi situasi ini, sekitar 111 petugas pemadam kebakaran bersama 11 pesawat telah dikerahkan. Kementerian Pertahanan Israel juga mengerahkan tentara untuk membantu pemadaman di wilayah perbukitan Yerusalem. Anak-anak muda di daerah yang terdampak kebakaran juga diungsikan dari sekolah mereka. Selain itu, Israel menyiapkan pangkalan angkatan udara untuk menerima bantuan dari negara asing jika diperlukan.

Layanan kereta antara Ashdod dan Ashkelon dihentikan sebagai tindakan pencegahan. Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, juga menginstruksikan kesiapan pengoperasian kereta diesel jika jaringan listrik nasional terganggu akibat kebakaran. Dalam dampak yang lebih luas, seluruh perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang dijadwalkan telah dibatalkan.

Sementara Israel berupaya menanggulangi kebakaran hutan ini, banyak pihak mendoakan agar keadaan segera pulih, serta berharap agar bantuan dari negara lain efektif dalam memadamkan api. Kejadian ini tidak hanya menyoroti tantangan yang dihadapi Israel dalam menghadapi bencana alam, tetapi juga menggambarkan solidaritas internasional dalam situasi krisis. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, harapan untuk memadamkan api dan melindungi warga tetap menjadi prioritas utama.

Berita Terkait

Back to top button