
PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp352 miliar pada kuartal I/2025. Capaian ini jelas menunjukkan perbaikan yang signifikan, mengingat bank ini sebelumnya mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp827 miliar pada kuartal I/2024.
Direktur Utama KB Bank, Woo Yeul Lee, menyatakan bahwa pencapaian laba bersih ini merupakan hasil dari upaya perbaikan fundamental yang telah dilakukan setelah bank ini resmi menjadi bagian dari KB Financial Group pada tahun 2021. “Dengan dukungan penuh dari KB Financial Group, kami terus mempercepat transformasi di seluruh lini untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Perbaikan kinerja KB Bank terlihat pada peningkatan pendapatan bunga dan syariah bersih konsolidasian yang meningkat sebesar 8,93% secara tahunan menjadi Rp248 miliar, naik dari Rp228 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih hanya untuk bank meningkat sebesar 11,19% year on year menjadi Rp184 miliar. Selain itu, margin bunga bersih (NIM) juga mengalami perbaikan, dengan angka terbaru mencapai 1,09%, naik dari 0,94%.
Bank ini juga mencatat pertumbuhan kredit lancar yang signifikan sebesar 14,87% year on year. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen ritel yang tumbuh hingga 22,68%, korporasi 12,14%, dan UMKM sebesar 3,29%. Dengan ini, perusahaan menunjukkan komitmen untuk mendukung sektor-sektor yang penting bagi perekonomian Indonesia.
Dalam hal kualitas aset, KB Bank menunjukkan peningkatan yang menggembirakan dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bruto yang membaik dari 9,92% menjadi 9,10%. Penurunan kredit berisiko (loan at risk/LAR) juga tercatat, dari 34,33% menjadi 23,41% sepanjang periode yang sama. Peningkatan ini menunjukkan bahwa manajemen risiko yang lebih baik telah diterapkan oleh bank.
Sementara itu, dari sisi simpanan, KB Bank berhasil mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,86% year on year, mencapai Rp43,83 triliun pada kuartal I/2025. Komposisi dana murah, yang terdiri dari current account saving account (CASA), juga mengalami peningkatan yang signifikan dengan kenaikan sebesar 16,83% year on year, dari Rp10,60 triliun menjadi Rp12,38 triliun.
“Kami memiliki komitmen jangka panjang di Indonesia dan kinerja awal tahun ini adalah langkah awal dari perjalanan yang lebih besar,” tutup Woo.
Capaian ini menegaskan bahwa KB Bank, melalui transformasi yang sedang dilakukan, menunjukkan potensi untuk kembali bersaing di pasar perbankan Indonesia. Dengan pertumbuhan kinerja yang signifikan ini, diharapkan bank ini dapat terus menjaga momentum positif dan memberikan dampak yang lebih besar bagi ekonomi domestik, terutama saat Indonesia terus berupaya meningkatkan kinerja perekonomiannya di tengah tantangan global yang ada.