Kasus DBD di Kaltim Meningkat Drastis Tembus 1.375 Kasus!

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) baru-baru ini melaporkan bahwa jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya telah mencapai 1.375 sejak awal tahun ini. Lonjakan kasus ini menyentuh seluruh 10 kabupaten/kota di Kaltim. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa data tersebut menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif dari seluruh elemen masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Dinkes Kaltim, Kota Balikpapan tercatat sebagai wilayah dengan kasus DBD tertinggi, yakni sebanyak 439 kasus. Sementara itu, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur menempati posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 401 kasus dan 237 kasus. Wilayah lain yang juga terpengaruh antara lain Penajam Paser Utara (81 kasus), Kutai Barat (63 kasus), Bontang (49 kasus), Samarinda (43 kasus), Berau (29 kasus), Paser (28 kasus), dan Mahakam Ulu (5 kasus).

Penting untuk dicatat, dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa terdapat tiga kasus kematian akibat DBD, dengan masing-masing satu kasus di Kutai Barat, Berau, dan Balikpapan. Jaya Mualimin menyampaikan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah meningkatnya jumlah kematian akibat penyakit ini.

Sehubungan dengan tingginya angka kasus DBD, Dinkes Kaltim mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka menyoroti pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyebaran virus dengue. Jaya Mualimin secara khusus mengimbau masyarakat agar secara rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus.

PSN 3M plus yang dimaksud melibatkan tiga langkah utama, yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung air. Selain itu, langkah tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit untuk dibersihkan, memakai pakaian tertutup, hingga menggunakan obat nyamuk juga disarankan sebagai upaya pencegahan.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada terhadap gejala awal DBD. Mereka disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam tanpa penyebab yang jelas dan meminta pemeriksaan NS1 untuk deteksi dini. Dalam hal tanda-tanda bahaya DBD ditemukan, pasien disarankan untuk segera mendapatkan perawatan inap sesuai standar penatalaksanaan yang berlaku.

Keterlibatan aktif masyarakat dalam PSN 3M plus menjadi penekanan penting dari Dinkes Kaltim dalam upaya menekan angka kasus DBD di wilayah tersebut. Jaya menekankan, “Mari kita jadikan PSN sebagai gaya hidup untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman DBD.” Di tengah meningkatnya kasus DBD, menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan demi kesehatan masyarakat.

Meningkatnya kesiapan dan tindakan preventif dari seluruh masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD di Kaltim dan mencegah terjadinya lebih banyak kasus kematian akibat penyakit ini. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan situasi ini dapat dikelola dengan baik dan rasa aman bagi masyarakat dapat terjaga.

Exit mobile version