
Jelang laga leg kedua perempat final Liga Champions antara Real Madrid dan Arsenal, yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu pada Kamis (17/4) dini hari WIB, gelandang Madrid Jude Bellingham menyampaikan bahwa kata “remontada” terdengar jutaan kali di telinganya. Istilah dalam sepak bola Spanyol ini merujuk kepada kemenangan comeback, di mana sebuah tim berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal dalam skor besar.
Real Madrid, sebagai tim tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan 15 trofi, menghadapi tantangan besar dalam pertandingan ini setelah mereka terpuruk dengan kekalahan 0-3 pada leg pertama di Stadion Emirates. Dalam jumpa pers yang diadakan menjelang pertandingan, Bellingham mengungkapkan bahwa motivasi timnya sangat tinggi. “Kata yang paling sering saya dengar akhir-akhir ini adalah comeback. Saya mungkin sudah mendengarnya jutaan kali minggu ini,” ujarnya. Pernyataan tersebut menunjukkan semangat juang tim Madrid untuk bangkit dan memberikan performa terbaik di hadapan para pendukungnya.
Bellingham juga menyatakan bahwa timnya telah menonton rekaman pertandingan leg pertama berkali-kali untuk memahami kesalahan yang telah mereka buat, serta melakukan perbaikan agar dapat tampil lebih baik di leg kedua. “Saat kalah, Anda menonton pertandingan berkali-kali dan tahu kami bisa bermain lebih baik. Itulah yang ingin kami tunjukkan besok,” imbuhnya. Hal ini mencerminkan komitmen tim dalam melakukan evaluasi dan belajar dari kekalahan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Menghadapi Arsenal, Bellingham percaya bahwa malam-malam ajaib akan kembali terjadi di Santiago Bernabeu. “Yang memberi kami keyakinan adalah kualitas kami, sejarah klub, para penggemar, yang akan memberikan segalanya,” katanya. Keyakinan ini sangat penting, mengingat atmosfer di Bernabeu yang selalu mendukung tim tuan rumah, terutama dalam momen-momen krusial seperti pertemuan ini.
Dalam sejarahnya, Real Madrid telah dikenal sebagai tim yang mampu melakukan comeback luar biasa di kompetisi Eropa. Beberapa laga bersejarah, di mana Madrid berhasil membalikkan keadaan, selalu diingat oleh para penggemar. Oleh karena itu, laga melawan Arsenal ini menjadi kesempatan bagi Madrid untuk menampilkan kekuatan dan tradisi mereka dalam kompetisi tersebut.
Arsenal, di sisi lain, tidak akan menganggap remeh kekuatan Madrid. Dengan kekalahan 3-0 di leg pertama, mereka tetap harus waspada. Pelatih Arsenal dan pemain akan berusaha untuk membawa pulang hasil positif demi memastikan langkah mereka ke semifinal Liga Champions.
Bagi Bellingham dan rekan-rekan, laga ini bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga mengenai bagaimana mereka bisa menunjukkan semangat dan karakter tim yang sebenarnya. “Kami tahu ada banyak tekanan, tetapi kami percaya pada kemampuan kami untuk membalikkan keadaan,” ungkapnya. Dengan semangat inilah, Madrid berharap untuk melakukan remontada yang menjadi ciri khas mereka dalam kompetisi Eropa.
Laga ini bukan hanya menjadi penentu nasib kedua tim di kompetisi, tetapi juga akan menjadi momen yang dikenang oleh banyak penggemar. Saatnya bagi Real Madrid untuk membuktikan bahwa mereka masih dapat menciptakan keajaiban di Bernabeu, menghadapi Arsenal dengan semangat juang dan determinasi untuk meraih kemenangan. Ini adalah pertandingan yang sudah ditunggu-tunggu oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia, dengan harapan akan adanya pembalikan situasi yang dramatis sesuai dengan tradisi yang telah dibangun Madrid selama bertahun-tahun.