
Selebritas terkenal Jordi Onsu kembali menjadi sorotan publik setelah pihak media mengungkapkan dugaan bahwa ia telah berpindah keyakinan menjadi seorang mualaf. Isu tersebut berhembus di tengah bulan Ramadan ini, di mana Jordi menunjukkan ketertarikan yang mendalam untuk merasakan suasana berpuasa di Tanah Suci Makkah. Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Jordi mengungkapkan harapannya untuk menikmati pengalaman buka puasa di tempat suci tersebut.
“Kalau buka puasa di Makkah enak kali ya,” ujar Jordi, menambahkan rasa penasarannya untuk menjalani ibadah Ramadan di sana. Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi mengenai keputusan iman yang mungkin telah diambilnya. Dalam video tersebut, Jordi juga menceritakan pengalaman dari teman-teman muslimnya yang pernah merasakan puasa di Baitullah.
Menurut Jordi, banyak cerita positif yang membuatnya merasa penasaran. “Kalau dari cerita teman-teman gue, puasa di sana itu enggak terasa berat. Soalnya, lo bangun siang, tahu-tahu sudah masuk waktu zuhur,” ujarnya. Kebiasaan ini menunjukkan bagaimana suasana Ramadan di Makkah memiliki daya tarik tersendiri, di mana banyak orang berbuat kebaikan, termasuk bersedekah, menjadikan suasana begitu istimewa dan berbeda dibandingkan di tempat lain.
Jordi Onsu, yang merupakan adik dari Ruben Onsu, juga mengungkapkan bahwa selama ini ia kerap ikut berpuasa bersama dengan temannya yang menganut agama Islam. Ia mengaku sangat antusias menunggu bulan Ramadan setiap tahunnya. “Salah satu hal yang bikin gue senang saat bulan puasa adalah berburu takjil untuk buka. Gue suka banget makan gorengan dan bihun,” ungkapnya.
Meski demikian, hingga saat ini, Jordi belum memberikan pernyataan resmi mengenai status keagamaannya. Ia belum mengonfirmasi apakah ia telah memeluk Islam atau masih memegang teguh kepercayaannya yang lama, yaitu Nasrani. Ketidakpastian ini semakin membuat publik penasaran, terutama di tengah perhatian yang besar terhadap kehidupan pribadinya.
Dalam konteks yang lebih luas, fenomena selebritas yang berpindah agama atau memperlihatkan ketertarikan terhadap agama lain sering kali mendapat respon beragam dari masyarakat. Jordi Onsu, dengan banyak penggemar yang mengikuti setiap langkahnya, dapat menjadi contoh representasi positif bagi toleransi antaragama. Ia menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap agama lain bisa dilakukan dengan respect dan rasa ingin tahu yang tulus.
Keinginan Jordi untuk merasakan suasana Ramadan di Makkah menggambarkan bagaimana pengalaman spiritual luar biasa tersebut dapat menarik perhatian individu, apalagi bagi seseorang yang mana dunia hiburan kadang memisahkan mereka dari pengalaman keagamaan yang mendalam. Kesempatan bernostalgia dengan sahabat yang memiliki latar belakang berbeda adalah aspek yang menguntungkan, dan mengajak orang untuk saling belajar antara satu sama lain.
Sebagai seorang public figure, tindakan dan perkataan Jordi Onsu akan selalu menarik rasa ingin tahu pemirsa. Dalam kesempatan seperti ini, diharapkan ia bisa berbagi lebih banyak pengalaman dan mungkin mendekati para pengikutnya mengenai pentingnya pemahaman dan sikap saling menghormati antaragama. Sementara itu, ia tampak tidak keberatan untuk bergabung dengan komunitas Islam, menciptakan jembatan antara dua keyakinan yang berbeda dan menjadikan dialog antarumat beragama semakin hidup.