Jokowi Utus Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Ini Alasannya

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan alasan mengapa Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Menurut Muzani, salah satu alasan utama adalah hubungan personal antara Jokowi dan Paus Fransiskus yang terjalin ketika Jokowi menerima kunjungan Paus di Jakarta pada September 2024. Pertemuan ini diakui Muzani sebagai pertemuan dua kepala negara, yang menjadikan Jokowi representasi yang tepat dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam acara tersebut.

“Pak Jokowi adalah presiden yang bertemu langsung dengan Paus Fransiskus ketika beliau berkunjung ke Jakarta,” ujar Muzani di Gedung Nusantara V, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 25 April 2025. Ia menambahkan bahwa Prabowo merasa penting untuk menugaskan Jokowi mengingat pentingnya pertemuan tersebut dalam konteks hubungan internasional dan diplomasi antara Indonesia dan Vatikan.

Muzani menjelaskan, kehadiran Jokowi tidak hanya sebagai wakil negara, tetapi juga untuk menyampaikan simpati dan penghormatan atas wafatnya pemimpin umat Katolik tersebut. Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan pada 26 April 2025 dan merupakan acara yang menyedot perhatian dunia, mengingat pengaruh besar Paus Fransiskus dalam isu-isu global, termasuk perdamaian, keadilan sosial, dan dialog antaragama.

Meskipun banyak kalangan yang berharap kehadiran Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mestinya mewakili aspek keagamaan, Prabowo dan timnya memilih Jokowi karena nilai-nilai hubungan diplomatik yang telah terbangun. “Pada saat itu, Paus Fransiskus adalah tamu kehormatan Presiden Jokowi,” tambah Muzani, menegaskan pentingnya simbolisme kehadiran Jokowi dalam konteks sejarah tersebut.

Dalam misi ini, Jokowi tidak pergi sendiri. Ia didampingi oleh beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih, termasuk Wakil Menteri Keuangan Tommy Djiwandono, Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai, dan Ignasius Jonan. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menegaskan bahwa tim ini berangkat pada Kamis, 24 April 2025, untuk melakukan kunjungan duka dan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus.

Ramainya perhatian terhadap pemakaman Paus Fransiskus mencerminkan dampak besarnya di masyarakat global. Bagi banyak pemimpin dunia, hadir dalam acara ini merupakan tanda penghormatan, sekaligus pengingat akan peran Paus dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan kedamaian. Dalam konteks Indonesia, pengiriman Jokowi sebagai wakil resmi, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap dialog antaragama.

Jokowi, yang sebelumnya telah menjalin komunikasi yang baik dengan Vatikan, memiliki kesempatan untuk membawa pesan khusus dari Prabowo kepada pihak kepausan, menggambarkan komitmen Indonesia dalam mendukung upaya perdamaian dan kerukunan. Dalam situasi ini, pemerintah Indonesia menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu yang melampaui batas negara, sekaligus mempertegas posisinya di kancah internasional.

Seluruh rangkaian perjalanan ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah momen belaka, tetapi juga langkah konkret bagi Indonesia dalam perannya sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia yang juga menghargai nilai-nilai universal dari berbagai agama. Kunjungan ini akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian global, sekaligus menjalin hubungan yang lebih erat dengan lembaga-lembaga keagamaan jaringan internasional.

Berita Terkait

Back to top button