
Fenomena job hopping—konsep berpindah kerja secara berkala—semakin menarik perhatian para pekerja di Indonesia. Hal ini terutama terlihat setelah peristiwa Great Resignation pada 2021, yang membuat jutaan orang mencari peluang baru untuk mendapatkan gaji lebih tinggi, fleksibilitas, dan lingkungan kerja yang lebih baik. Namun, seiring dengan perubahan kondisi pasar tenaga kerja pasca-pandemi, kini muncul pertanyaan: apakah strategi ini masih relevan di tahun 2025?
Di tengah berita pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak, job hopping dapat menjadi dua sisi mata uang. Di satu sisi, berpindah kerja bisa menjadi batu loncatan untuk meningkatkan jaringan profesional serta mengasah keterampilan baru. Namun, apabila dilakukan tanpa pertimbangan matang, dampaknya bisa berbalik menjadi merugikan.
Menurut Yahoo Finance, ada lima hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil langkah lanjut untuk resign. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut:
Pastikan Sejalan dengan Tujuan Karier
Sebelum memutuskan untuk melompat ke pekerjaan baru, penting untuk mengevaluasi apakah posisi yang baru akan mendukung perkembangan karier Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah pekerjaan ini menawarkan keterampilan baru atau tanggung jawab yang lebih tinggi? Hal ini penting agar berpindah kerja tidak menjadi langkah mundur dalam perjalanan karier.Riset Tren Gaji di Industri Anda
Menariknya, tawaran gaji yang lebih tinggi bisa jadi sangat menggoda, tetapi penting untuk tidak terburu-buru. Melakukan riset tentang kisaran gaji di posisi yang sama pada industri Anda sangatlah krusial. Di Jakarta, misalnya, gaji dapat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain karena perbedaan biaya hidup. Gunakan platform seperti JobStreet, Glints, atau LinkedIn untuk mendapatkan informasi yang akurat.Jangan Hanya Fokus pada Gaji
Meski gaji tinggi sangat menggiurkan, faktor lingkungan kerja juga tidak boleh diabaikan. Lingkungan kerja yang tidak mendukung, jam kerja yang berlebihan, atau memiliki atasan yang sulit dapat menyebabkan burnout dan stress. Sebelum memutuskan untuk pindah, penting untuk membaca ulasan dari karyawan sebelumnya dan memahami budaya kerja di perusahaan yang dituju.Hitung Ulang Benefit yang Akan Hilang
Sebelum keluar dari pekerjaan lama, perhatikan juga manfaat yang mungkin hilang. Banyak perusahaan memberikan program pensiun, asuransi kesehatan, dan cuti tahunan yang baru bisa dinikmati setelah masa kerja tertentu. Memutuskan untuk keluar terlalu cepat dapat membuat Anda kehilangan berbagai manfaat ini secara permanen.- Cek Kesempatan di Perusahaan Lama
Jangan remehkan potensi untuk berkembang di perusahaan saat ini. Kenaikan gaji atau tantangan baru seringkali muncul dari promosi internal atau rotasi posisi. Dengan bertahan di perusahaan yang sama, Anda bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari atasan dan akses ke proyek strategis.
Ketika mempertimbangkan job hopping, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar. Dengan banyaknya informasi yang beredar, pengambilan keputusan yang tepat bisa menjadi kunci untuk mencapai tujuan karier. Pekerja perlu menyadari bahwa berpindah tempat kerja tidak semata-mata soal gaji besar; kualitas hidup dan kesejahteraan juga harus berada di garis depan pertimbangan.
Dalam konteks zaman yang terus berubah, job hopping mungkin dianggap sebagai salah satu alternatif untuk membangun karier yang sukses. Namun, pemahaman yang mendalam dan kesiapan untuk menghadapi tantangan baru adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan.