
Makkah, Octopus – Pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, seorang jemaah yang sedang menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram mengalami serangan jantung dan berhasil diselamatkan oleh tim medis Otoritas Bulan Sabit Merah Arab Saudi. Jemaah berusia 60 tahun tersebut berasal dari Aljazair dan mengalami insiden tersebut ketika ia tiba-tiba jatuh pingsan di halaman luar masjid.
Menurut laporan dari Saudi Press Agency (SPA) yang diterima pada Minggu, 16 Maret 2025, pihak berwenang menerima panggilan darurat pada pukul 16.06 waktu setempat. Tim paramedis yang merespons segera tiba di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama dengan menggunakan defibrilator elektrik dan melakukan kompresi dada. Berkat respons cepat tersebut, jemaah yang mengalami serangan jantung itu berhasil disadarkan dalam waktu hanya dua menit.
“Pasien kemudian dipindahkan ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” jelas SPA dalam laporannya.
Keberhasilan penyelamatan ini menunjukkan efektivitas dari rencana darurat kesehatan yang telah disusun oleh Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi khususnya menjelang bulan Ramadan. Selama bulan suci ini, jumlah jemaah yang melaksanakan umrah dan ibadah di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi meningkat secara signifikan, sehingga layanan kesehatan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi berbagai keadaan darurat.
Selama periode Ramadan ini, data mencatat bahwa di Madinah, terdapat sebanyak 242 kasus gawat darurat yang telah berhasil dievakuasi dari Masjid Nabawi ke fasilitas kesehatan. Di antara kasus tersebut, Pusat Jantung Madinah juga telah melakukan operasi jantung terbuka dan tujuh prosedur kateterisasi jantung untuk jemaah dari lima negara.
Layanan kesehatan selama bulan Ramadan di Masjidil Haram tidak hanya terbatas pada pengobatan serangan jantung. Klaster Kesehatan Madinah telah memberikan layanan medis dan darurat kepada lebih dari 23.000 jemaah dari lebih dari 70 negara selama paruh pertama Ramadan. Hal ini menunjukkan komitmen Otoritas Bulan Sabit Merah dalam memastikan keselamatan dan kesehatan setiap jemaah yang beribadah di Tanah Suci.
Berbagai tindakan preventif dan tanggap darurat yang telah diterapkan mencerminkan kesiapan para petugas medis dalam menghadapi peningkatan jumlah jemaah selama bulan suci. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya jemaah yang berasal dari berbagai belahan dunia dan memiliki latar belakang kesehatan yang berbeda.
Keberhasilan tim medis dalam menangani kasus serangan jantung di Masjidil Haram menjadi contoh nyata betapa vitalnya keberadaan layanan kesehatan yang optimal di lokasi-lokasi keramaian jemaah. Dengan meningkatnya jumlah peziarah yang datang untuk beribadah, pihak berwenang mengakui perlunya menjaga standar tinggi dalam pelayanan kesehatan.
Melihat data dan perkembangan terkait layanan kesehatan selama bulan Ramadan ini menunjukkan adanya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan sistem kesehatan di wilayah suci. Sebagai pusat ibadah, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi sorotan utama dalam jaminan keselamatan bagi jemaah yang melakukan ibadah, terutama saat momen-momen krusial seperti serangan jantung yang dapat terjadi kapan saja.
Dengan demikian, upaya Otoritas Bulan Sabit Merah dalam merespons cepat setiap keadaan darurat medis, serta peningkatan layanan kesehatan selama Ramadan, menjadi kunci dalam memberikan perlindungan yang maksimal bagi seluruh jemaah. Harapan akan keselamatan dan kesehatan setiap individu yang beribadah di Tanah Suci menjadi komitmen bersama yang tak terpisahkan dari pengalaman spiritual mereka.