
Trimetilaminuria (TMAU) merupakan kondisi genetik yang dapat menimbulkan dampak signifikan pada kualitas hidup seseorang akibat gejala khasnya, yaitu bau tubuh yang tak sedap atau sering disebut sebagai sindrom bau ikan. Gangguan metabolisme ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah trimetilamina, sebuah bahan kimia berbau kuat yang dihasilkan dari pencernaan makanan tertentu. Ketika trimetilamina menumpuk di dalam tubuh, bau yang tidak sedap ini akan terlepas melalui keringat, napas, air liur, dan urine.
Berdasarkan penjelasan dari laman Cleveland Clinic, TMAU terbagi menjadi dua kategori, yaitu TMAU primer dan sekunder. TMAU primer biasanya diwariskan melalui mutasi genetik dari orang tua, sedangkan TMAU sekunder dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis atau adanya suplemen diet tertentu yang memicu gejala.
Gejala yang paling umum dari TMAU adalah bau napas yang mirip dengan ikan. Namun, bau ini juga bisa terlepas melalui saluran lain seperti urine dan keringat. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini lebih umum terjadi pada wanita, kemungkinan besar terkait dengan fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam metabolisme tubuh.
Penyebab utama dari TMAU adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengubah trimetilamina menjadi bahan kimia yang tidak berbau. Proses ini biasanya dilakukan oleh bakteri di usus, yang memecah makanan. Ketika makanan yang mengandung trimetilamin terurai, hasilnya adalah trimetilamina yang kemudian terakumulasi dalam tubuh. Gen yang rusak yang diwariskan dapat menjadi penyebab keterlambatan ini dalam mengelola trimetilamina.
Hingga saat ini, tidak terdapat obat yang dapat menyembuhkan TMAU secara penuh. Namun, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengelola gejala ini. Pertama, perubahan pola makan sangat penting. Beberapa makanan yang harus dihindari meliputi berbagai jenis makanan laut seperti ikan, cumi, gurita, kepiting, dan lobster, yang memiliki kandungan trimetilamin N-oksida. Selain itu, makanan yang tinggi kolin seperti telur, kacang-kacangan, dan produk olahan hati sebaiknya dijauhi karena dapat memperburuk kondisi.
Berikut beberapa langkah lain yang dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala TMAU:
Pengelolaan Diet:
- Hindari makanan tinggi trimetilamin, seperti:
- Makanan laut (ikan, cumi, lumpia)
- Telur
- Kacang-kacangan
- Jeroan (hati, ginjal)
- Batasi konsumsi susu dari sapi yang diberi makan gandum, serta suplemen yang mengandung lesitin.
- Hindari makanan tinggi trimetilamin, seperti:
Penggunaan Produk Khusus:
- Gunakan sabun dan lotion tertentu yang dapat membantu mengurangi bau menyengat pada kulit.
Manajemen Stres:
- Stress management juga berperan penting dalam mengurangi gejala, karena keadaan psikologis dapat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh.
- Konsultasikan dengan Tenaga Medis:
- Selalu diskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dan efektif sesuai dengan kondisi masing-masing.
Meskipun TMAU merupakan gangguan yang tidak dapat disembuhkan, penting untuk diketahui bahwa dengan pengelolaan yang baik, seseorang dapat hidup dengan lebih nyaman. Menerapkan tindakan pencegahan yang tepat dan menjaga pola hidup sehat bisa sangat membantu dalam mengurangi gejala yang mungkin muncul. Dengan demikian, kesadaran dan pengetahuan tentang sindrom ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang terkena dampak.