Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menyerang siapa saja, namun dampaknya pada wanita sering kali memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dibandingkan pria. Dalam konteks ini, penting bagi perempuan untuk memahami tanda-tanda diabetes, potensi komplikasi yang mungkin mengintai, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil sejak dini.
Diabetes terjadi ketika ada gangguan pada produksi atau kerja hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Hormon ini berperan vital dalam mengatur kadar glukosa dalam darah. Ketika produksi insulin terganggu, tubuh mengalami kesulitan untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, sehingga berpotensi memicu diabetes.
Secara umum, diabetes dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
- Diabetes Tipe 1: Disebabkan oleh kerusakan autoimun pada sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup.
- Diabetes Tipe 2: Jenis ini paling umum dan sering kali berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Kondisi ini diakibatkan oleh resistensi insulin.
- Diabetes Tipe 3: Terkait dengan penyakit Alzheimer, di mana resistansi insulin dalam otak berdampak pada fungsi dan regenerasi sel otak.
- Diabetes Gestasional: Hanya terjadi pada masa kehamilan dan disebabkan oleh hormon plasenta yang memengaruhi produksi insulin. Meskipun bersifat sementara, kondisi ini tetap harus diwaspadai karena dapat membahayakan ibu dan janin.
Walaupun pria lebih banyak ditemukan mengidap diabetes, wanita cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat komplikasi dari penyakit ini. Hal ini mengindikasikan perbedaan fisiologis dan hormonal yang membuat wanita lebih rentan terhadap dampak serius dari diabetes. Sayangnya, perempuan sering kali tidak mendapatkan deteksi dini dan pengobatan yang intensif, sehingga komplikasi yang timbul menjadi lebih sulit untuk diidentifikasi dan ditangani.
Ada beberapa tanda khusus yang perlu diperhatikan wanita dalam mengenali diabetes. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Primaya Hospital Karawang, berikut adalah tanda-tanda diabetes yang sering muncul pada wanita:
-
Infeksi Jamur Berulang: Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur, terutama di area mulut dan organ intim. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa gatal, keputihan berlebih, dan nyeri saat berhubungan seksual.
-
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gangguan ini lebih rentan dialami wanita dengan diabetes, di mana gejalanya meliputi nyeri saat berkemih dan urin yang keruh.
-
Fluktuasi Gula Darah Selama Menstruasi: Hormon yang berfluktuasi menjelang menstruasi dapat memǵengaruhi kadar gula darah, menyebabkan lonjakan yang menyulitkan pengelolaan diabetes.
-
Risiko Penyakit Jantung Lebih Tinggi: Setelah menopause, penurunan hormon estrogen dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit jantung, dan gejalanya sering kali tidak khas pada wanita.
- Penurunan Libido: Diabetes dapat menyebabkan vagina menjadi kering, yang berpotensi menurunkan gairah seksual.
Faktor penyebab diabetes pada wanita umumnya mirip dengan pria, tetapi perubahan hormonal yang dialami wanita sepanjang hidup, seperti saat menstruasi, kehamilan, dan menopause, dapat memperburuk kondisi ini.
Mengenali gejala diabetes pada wanita tidak hanya penting untuk penyadaran diri tetapi juga untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Pemeriksaan kesehatan yang rutin, menjaga pola makan sehat, aktif bergerak, dan memantau kadar gula darah secara berkala merupakan aspek kunci dalam mencegah serta menangani diabetes secara efektif. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang diabetes, diharapkan wanita dapat lebih siap menghadapi risiko serta komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit ini.