
Instagram saat ini tengah melakukan pengujian fitur baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas interaksi di platform, yaitu tombol “tidak suka” atau dislike untuk komentar. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberikan downvote pada komentar yang dianggap tidak menyenangkan atau tidak relevan, meskipun tidak akan ditampilkan secara publik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Instagram, Adam Mosseri, yang menyatakan bahwa akumulasi dislike akan mempengaruhi peringkat komentar.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform Threads, Mosseri menjelaskan bahwa fitur dislike ini dirancang untuk memberikan pengguna cara yang lebih pribadi dalam menandai komentar yang tidak mereka sukai. “Kami berharap ini dapat membantu menciptakan ruang diskusi yang lebih ramah di Instagram,” ujarnya. Fitur ini saat ini sedang diuji coba pada Reels dan unggahan di Feed, memberikan pengaruh langsung terhadap interaksi pengguna di kolom komentar.
Seorang juru bicara Meta juga menambahkan bahwa tujuan utama dari pengenalan tombol dislike ini adalah untuk meningkatkan kualitas interaksi di platform. Dengan hadirnya fitur ini, diharapkan pengguna dapat lebih selektif terhadap komentar yang mereka terima, dan dapat meminimalisasi komentar-komentar yang dianggap tidak konstruktif.
Tombol dislike ini hadir di tengah berbagai pembaruan yang dilakukan Instagram dalam beberapa bulan terakhir. Selain fitur dislike, Instagram juga dikabarkan sedang mengembangkan aplikasi pengeditan video yang mirip dengan CapCut, yang telah menjadi favorit di kalangan pengguna TikTok. Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk bersaing dengan platform video pendek yang semakin populer.
Tidak hanya itu, Instagram baru-baru ini juga memperpanjang durasi Reels hingga tiga menit. Perubahan ini bertujuan untuk memungkinkan pengguna membagikan konten yang lebih panjang dan lebih mendalam, bereksperimen dengan format video yang lebih menarik dan inovatif. Peningkatan durasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak kreator konten dan pengguna baru ke platform tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk Engadget dan TechCrunch, fitur dislike akan memberikan dampak signifikan pada cara pengguna berinteraksi satu sama lain di Instagram. Meskipun disukai, fitur ini juga memunculkan kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan yang dapat memunculkan trolling atau bullying di platform. Namun, Instagram berjanji akan terus memantau dan melakukan penyesuaian untuk memastikan bahwa fitur ini digunakan dengan bijaksana.
Pengujian tombol dislike ini menunjukkan bahwa Instagram berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menciptakan lingkungan yang lebih positif. Di tengah persaingan ketat dengan platform lain, terutama TikTok, Instagram berusaha untuk tetap relevan dengan terus berinovasi dan mengadaptasi fiturnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Fitur dislike ini juga menjadi bagian dari tren sosial media yang lebih besar, di mana platform-platform mencoba untuk memberikan pengguna lebih banyak kontrol atas apa yang mereka lihat dan bagaimana mereka berinteraksi di dunia maya. Melalui alat seperti ini, Instagram berharap dapat mendorong diskusi yang lebih sehat dan meningkatkan tingkat keterlibatan antar pengguna.
Kehadiran tombol dislike adalah langkah lanjutan dari Instagram untuk menghadapi tantangan yang ada di ruang digital saat ini. Dengan fitur-fitur baru yang terus berdatangan, pengguna diharapkan akan mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan dan bermakna saat menggunakan platform ini. Seiring dengan perkembangan fitur ini, para pengguna diharapkan untuk memberikan feedback yang konstruktif guna membantu Instagram dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang.