
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kembali mengingatkan masyarakat tentang bahaya yang mengintai anak-anak usia dini terkait Diabetes Melitus tipe 1 (DM tipe 1). Penyakit ini kini semakin banyak ditemukan dan sangat berisiko karena gejalanya sering kali tidak terlihat sampai kondisi anak mencapai titik kritis.
Menurut dr. I Wayan Bikin Suryawan, anggota Pengurus Pusat IDAI, deteksi dini merupakan langkah penting yang harus dilakukan. "Salah satu tantangan terbesar adalah sulitnya mengenali gejala sejak awal," ujarnya. Dia menekankan bahwa ketika konsultan endokrinologi hadir di suatu daerah, biasanya banyak kasus DM tipe 1 yang dapat ditemukan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi secepatnya.
Gejala DM tipe 1 biasanya tidak muncul sampai fungsi insulin tubuh berkurang drastis, seringkali ketika sudah tinggal 10 persen. Pada fase ini, anak dapat mengalami kondisi gawat dalam waktu singkat, bahkan hanya dalam hitungan hari hingga minggu. “Sebelumnya gejala tidak kelihatan, tetapi saat insulin tinggal 10%, baru muncul gejala. Dalam satu minggu saja, anak bisa langsung dalam kondisi gawat,” tambah dr. Wayan.
Data dari IDAI mencatat adanya pencatatan yang sangat signifikan berkaitan dengan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak. Sejak Januari 2023, tercatat dua kasus per 100.000 anak, angka ini meningkat 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010. Dr. Wayan mengungkapkan, DM tipe 1 lebih umum terjadi pada anak-anak ketimbang DM tipe 2. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun yang menghancurkan sel beta pankreas, mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang bisa memicu berbagai komplikasi serius.
Dengan meningkatnya tren kasus diabetes tipe 1, IDAI mendesak orang tua dan tenaga kesehatan untuk lebih peka terhadap gejala awal dan melakukan skrining sejak dini agar risiko fatal bisa diminimalkan. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan oleh IDAI untuk orang tua dan keluarga:
Kenali Gejala Awal: Waspadai gejala seperti peningkatan rasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, dan kelelahan yang tidak biasa.
Skrining Rutin: Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, terutama jika terdapat riwayat keluarga diabetes.
Edukasi Keluarga: Ciptakan pemahaman dalam keluarga tentang pentingnya diet sehat dan pola hidup aktif untuk mencegah diabetes.
Konsultasi Medis: Segera konsultasikan ke dokter jika ada kejanggalan dalam kesehatan anak Anda.
- Masyarakat Peduli: Ciptakan lingkungan yang mendukung dengan memfasilitasi akses pendidikan kesehatan mengenai diabetes.
Dr. Wayan menegaskan pentingnya pemantauan yang berkelanjutan. "Jangan lupa, penting sekali untuk memeriksa gula darah secara rutin," ujarnya menekankan upaya pencegahan dan deteksi dini DM tipe 1. Ini adalah bagian dari tanggung jawab orang tua untuk menjaga kesehatan anak agar terhindar dari risiko diabetes tipe 1 yang dapat berdampak pada kualitas hidup jangka panjang anak-anak.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan penyakit diabetes tipe 1, diharapkan lebih banyak orang tua yang mengambil tindakan preventif untuk melindungi anak-anak mereka dari penyakit yang berbahaya ini.