FFI dan Octopus berkolaborasi untuk mengelola kemasan bekas pakai agar tidak berakhir di TPA dan bisa dikelola lebih lanjut.
Pada 2022, SIPSN mencatat sekitar 38% sampah yang berakhir di TPA bersumber dari rumah tangga dengan komposisi plastik sebanyak 17%. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi FFI dan Octopus. Sebagai bagian dari FrieslandCampina, Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk menerapkan bisnis yang berkelanjutan melalui 3 pilar utamanya; Sehat, Sejahtera, dan Selaras.
21 Agustus 2023 menjadi awal kerja sama FFI dan Octopus. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatangan komitmen kerja sama FFI dan Octopus oleh President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel dan CEO Octopus Indonesia Moehammad Ichsan. Penandatanganan ini dilakukan di Bank Sampah yang berlokasi di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur.
President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel mengatakan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk komitmen yang sejalan dengan strategi keberlanjutan FFI, yaitu Nourishing a Better Planet. Salah satu cara untuk mewujudkan komitmen tersebut ialah melalui program pemilahan sampah di lingkungan masyarakat. Program tersebut telah berjalan sejak April 2022 dan tahun ini FFI menggandeng Octopus untuk memperkuat dan memperluas pengelolaan kemasan bekas pakai dari produk FFI.
“Melalui kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemilahan sampah bernilai ekonomis untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan maju,” kata Berend.
Kerja sama ini menjadi langkah yang tepat mengingat produk-produk susu bendera begitu dekat dengan masyarakat Indonesia. Hadirnya FFI di aplikasi Octopus memudahkan masyarakat untuk mendaur ulang kemasan bekas pakai dari produk FFI, di antaranya kemasan kaleng kental manis, kemasan karton, UBC, dan kemasan plastik saset atau pouch.
CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama Frisian Flag Indonesia. Menurutnya, pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi digital akan memudahkan masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah.
“Program kolaborasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat kemitraan antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau. Melalui kolaborasi ini, nantinya masyarakat akan terlibat aktif dalam pemilahan sampah dari rumah. Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus,” kata Ichsan.
Hadirnya aplikasi Octopus dalam proses pengelolaan sampah diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat untuk bisa mendaur ulang kemasan bekas pakai dan ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari setiap kemasan bekas pakai yang disetor ke Octopus. Kemasan bekas pakai itu nantinya akan dikonversi menjadi Poin Octopus yang bisa ditukarkan dengan berbagai kebutuhan seperti pulsa, token listrik, dan voucher belanja.