Banyak hal yang kita pelajari sejak terjadinya pandemi dalam memprioritaskan kebutuhan kita. Mulai dari menilai kembali gaya hidup yang kita adaptasikan, sampai membatasi aktivitas yang tidak perlu demi untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Menginjak dua tahun pandemi dan era new normal, kebiasaan masyarakat sudah mulai berubah menyesuaikan perubahan aturan karena dampak pandemi, tapi belum tentu dengan perubahan pengonsumsian sampah plastik. Bahkan hingga tahun ini, Indonesia sudah darurat sampah plastik.
Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pengembangan pariwisata di era new normal akan mengedepankan pariwisata berbasis berkelanjutan dengan CHSE, yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sebagai kunci pelaksanaan, dimana program baru pariwisata berbasis berkelanjutan juga memperhitungkan jejak karbon dan off-setting. Dengan hadirnya Octopus di Bali, Bandung, dan sekarang juga di Jakarta, Octopus Indonesia mendukung program pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan era digital untuk membantu mendaur ulang sampah plastik dan sampah lainnya, sehingga dapat mengurangi jejak karbon pada tingkat signifikan.
Hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat diakses di smartphone masyarakat, Octopus Indonesia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kemudahan mendaur ulang sampah sebagai bentuk tanggung jawab akan pengonsumsian kemasan bekas pakai baik untuk mendukung gerakan pariwisata berkelanjutan maupun aksi dalam membangun kebiasaan baru untuk masa depan lingkungan yang lebih bersih.