
Malang, Octopus – Perjuangan seorang ibu untuk mendukung impian anaknya kembali menarik perhatian publik di tengah kesibukan olahraga nasional. Faridha Mariana, ibu dari Evandra Florasta, bintang sepak bola muda asal Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah memberikan contoh inspiratif melalui pengorbanannya yang luar biasa. Faridha, yang berusia 45 tahun, rela menjual cincin emas seberat 1 gram dengan harga Rp 240.000 untuk membeli sepatu bola baru seharga Rp 100.000 demi mendukung karier sepak bola putranya.
Evandra Florasta, yang kini tengah bersinar setelah mencetak tiga gol dalam Piala Asia U-17 2025, merupakan anak sulung dari pasangan Oktamus Silvester, seorang prajurit TNI, dan Faridha Mariana. Sejak kecil, Evandra menunjukkan bakat dan semangat tinggi untuk menjadi pesepak bola profesional. Dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, khususnya ibunya, Evandra terus berlatih dan berusaha mengasah kemampuannya.
Faridha menceritakan, “Pesan saya, Evandra harus menjadi anak yang tidak mudah menyerah. Sejak kecil, saya sudah membiasakannya untuk disiplin. Alhamdulillah, dia adalah pribadi yang tidak gampang mengeluh.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam mendukung dan membentuk karakter anak.
Ketika Evandra membutuhkan sepatu baru sebelum mengikuti laga Danlanud ABD Saleh Cup 2018, Faridha pun tak ragu untuk menjual cincin emasnya. Sepatu lama Evandra sudah tidak layak pakai, setelah tiga kali dijahit. Dengan perasaan penuh harapan, Faridha membeli sepatu yang lebih terjangkau dengan harga Rp 100.000. Ternyata, keputusan ini membawa berkah. Evandra berhasil menjadi top skor turnamen dengan sepatu baru tersebut, meskipun kualitasnya jauh dari sempurna.
“Sepatunya jebol sekali pakai. Siapa sangka bisa membuat dia jadi top skor waktu itu,” kenang Faridha sambil tersenyum, mengingat perjalanan awal putranya dalam dunia sepak bola.
Tak hanya sekadar menjual cincin, Faridha juga melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi Evandra. Ia mengumpulkan kardus bekas dari rumah-rumah dan menjualnya untuk membeli susu, yang sangat penting untuk perkembangan fisik anaknya sebagai calon atlet. “Kami siapkan dia jadi atlet, jadi harus minum susu. Sayangnya, uang kami terbatas. Kardus bekas dari susu, televisi, kulkas semua kami kumpulkan lalu dijual, hanya cukup untuk beli susu ukuran kecil,” ujarnya.
Dengan segala pengorbanan dan perjuangan tersebut, kini mimpi Faridha dan keluarganya terbayar lunas. Evandra telah membuktikan kemampuannya dengan mengharumkan nama Indonesia di level internasional. Saat mengenakan jersei merah putih, Faridha merasakan kebanggaan yang tidak terlukiskan. “Alhamdulillah, Evandra berhasil meraih cita-citanya menjadi pemain Timnas Indonesia. Kami bangga, tetapi selalu berpesan agar dia tetap rendah hati. Sepak bola itu kerja tim, tanpa teman-temannya, Evandra Florasta bukan siapa-siapa,” tutur Faridha dengan penuh haru.
Kisah Faridha Mariana merupakan contoh nyata betapa besar pengorbanan seorang ibu dalam mendukung impian anaknya. Di balik gemerlap prestasi Evandra di pentas olahraga, terdapat kisah perjuangan yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang tua. Faridha adalah bukti bahwa dengan cinta dan dukungan, tidak ada yang tidak mungkin dalam meraih mimpi.