Huru-Hara Codeblu: Kasus Viral Kini Resmi Ditangani Polisi!

Food vlogger William Anderson, yang lebih dikenal dengan nama Codeblu, saat ini menjadi sorotan publik seiring adanya dugaan pencemaran nama baik terhadap Clairmont Patisserie, sebuah toko kue yang terletak di Jakarta. Kasus ini bermula pada 15 November 2024, ketika Codeblu mengunggah video di media sosial yang menuduh toko tersebut mengirimkan produk berjamur ke panti asuhan sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Meskipun tidak menyebutkan nama toko secara langsung, banyak pihak mengaitkan tuduhan tersebut kepada Clairmont Patisserie, yang langsung memicu kemarahan pemilik toko.

Dua hari setelah video diunggah, Clairmont Patisserie merilis pernyataan resmi yang menyangkal semua tuduhan yang dilontarkan oleh Codeblu. Pihak toko kue menegaskan bahwa semua produk yang didistribusikan telah melalui proses kontrol kualitas yang ketat dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Namun, pada Januari 2025, Codeblu kembali merilis video lain yang kembali menegur toko tersebut setelah menerima laporan serupa dari sejumlah orang.

Seiring berjalannya waktu, Clairmont Patisserie melengkapi bukti-bukti untuk membantah tuduhan dari Codeblu, dan pada akhirnya Codeblu memberikan permintaan maaf secara publik. Terlepas dari permintaan maaf tersebut, pihak Clairmont Patisserie tetap berkomitmen untuk mengambil langkah hukum, dan secara diam-diam melaporkan Codeblu atas dugaan pencemaran nama baik ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Hingga saat ini, belum ada informasi pasti kapan laporan tersebut diajukan, namun pada 11 Maret 2025, Codeblu mengonfirmasi bahwa dirinya sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. “Ini lebih ke interview, mencari kebenaran,” ungkap Codeblu saat ditemui di Polres. Dalam pemeriksaan yang berlangsung, Codeblu menjelaskan ia ditanyai mengenai kronologis kejadian dari awal hingga akhir.

Codeblu merasa berusaha kooperatif selama proses tersebut dengan harapan dapat menyelesaikan masalah yang kini viral di media sosial. Ia menyampaikan bahwa ia telah mengakui kesalahan serta meminta maaf atas tuduhan negatif yang dilontarkannya kepada Clairmont Patisserie.

“Saya minta maaf jika saya salah, dan jika banyak yang tidak terima, saya akan berupaya memperbaiki,” tuturnya. Ia juga menjelaskan bahwa ke depan, ia berkomitmen untuk memperbaiki cara kerjanya sebagai kritikus makanan agar tidak menimbulkan masalah serupa di masyarakat.

Dari hati yang dalam, Codeblu mengekspresikan kesedihannya terhadap situasi yang dialaminya. “Pusing juga ya. Saya tidak bermaksud mengacau ke siapa-siapa,” keluhnya, menunjukkan bahwa ia memang tidak menyangka konsekuensi dari pernyataan yang dilontarkannya bisa sebesar ini.

Selain masalah pencemaran nama baik, Codeblu juga terancam dengan isu pemerasan terhadap Clairmont Patisserie, yang muncul setelah ulasan negatif seputar produk berjamur tersebut. Hal ini berimbas pada reputasinya di kalangan pemilik restoran, di mana beberapa di antaranya mulai memboikot Codeblu karena takut menjadi korban berikutnya dalam konteks kritik publik yang disampaikannya.

Belum lama ini, Codeblu juga pernah terlibat konflik dengan Bang Madun akibat ulasan negatif tentang hidangan yang dikelolanya di tahun 2023. Kasus ini menunjukkan bahwa Codeblu telah memiliki catatan negatif semenjak awal kemunculannya sebagai konten kreator yang mengangkat isu-isu berkaitan dengan industri makanan.

Pihak Clairmont Patisserie tetap teguh untuk mengejar kasus ini melalui jalur hukum, sementara Codeblu berupaya untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara yang lebih konstruktif. Dengan situasi yang semakin memanas, publik pun menunggu apakah tindakan hukum yang diambil akan memberikan titik terang atau justru menambah kerumitan dalam perselisihan antara kedua belah pihak.

Back to top button