
Pada hari Minggu, 4 Mei 2025, kelompok Houthi Yaman yang dikenal sebagai Ansar Allah, mengklaim telah meluncurkan sebuah rudal balistik hipersonik yang ditujukan ke Bandara Internasional Ben Gurion, yang terletak dekat Tel Aviv, Israel. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui aplikasi Telegram, mereka menyatakan, “Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik.”
Serangan ini, menurut kelompok Houthi, berhasil menghantam targetnya. Informasi dari sumber lokal melaporkan bahwa rudal yang ditembakkan dari Yaman sempat menghentikan operasional bandara selama lebih dari setengah jam. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai korban jiwa dari serangan tersebut.
Kejadian ini bertepatan dengan situasi di mana lebih dari tiga juta warga Israel terpaksa mencari perlindungan akibat meningkatnya ketegangan di kawasan. Selama beberapa waktu terakhir, Houthi telah mengeluarkan peringatan kepada maskapai penerbangan internasional untuk tidak melakukan aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion, dengan alasan keamanan.
Konflik yang berkepanjangan antara Houthi dan pihak-pihak lain di kawasan ini telah menyebabkan sejumlah insiden serupa sebelumnya. Serangan mereka sering kali ditujukan kepada sasaran-sasaran strategis di Israel, yang dianggap sebagai bagian dari upaya mereka untuk menunjukkan kekuatan. Serangan ini juga mencerminkan ketegangan geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah, di mana banyak aktor terlibat dalam berbagai konflik bersenjata.
Dari perspektif militer, penggunaan rudal balistik hipersonik menandai peningkatan dalam kapabilitas angkatan bersenjata Houthi. Rudal ini dikenal dengan kecepatan tinggi dan kemampuan untuk menghindari sistem pertahanan udara, menjadikannya semakin sulit untuk dipatahkan. Hal ini memunculkan kekhawatiran di kalangan otoritas militer Israel dan pihak-pihak lain di serangkaian analis keamanan.
Banyak kalangan skeptis akan klaim Houthi bahwa serangan tersebut berhasil menghantam target yang dituju. Namun, hal ini tetap menunjukkan bahwa kelompok tersebut memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan jarak jauh, yang sebelumnya mungkin dianggap tidak mungkin. Kekuatan rudal mereka kemungkinan akan memicu respons lebih lanjut dari Israel terhadap kekhawatiran akan keamanan nasional.
Ketegangan yang terus-menerus di kawasan ini menjadi semakin kompleks, dan reaksi dari pemerintah Israel diperkirakan akan cepat dan tegas. Pihak otoritas Israel sering kali menanggapi serangan semacam ini dengan serangkaian serangan balasan untuk menetralkan ancaman dari Houthi dan kelompok bersenjata lainnya di wilayah tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini menerangi dinamika yang berperan dalam kebijakan luar negeri Israel dan pendekatan mereka terhadap negara-negara tetangga, termasuk Iran, yang sering dianggap sebagai pendukung utama Houthi. Sementara itu, Houthi berusaha menunjukkan bahwa mereka tidak terasing, tetapi tetap memiliki kemampuan untuk melakukan serangan strategis yang menantang.
Houthi telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan semacam ini jika dianggap perlu, menunjukkan komitmen mereka terhadap perjuangan yang telah mereka jalani selama bertahun-tahun. Hal ini juga mencerminkan bahwa meskipun terdapat tekanan dan serangan balik dari pihak lawan, Houthi tetap bertekad untuk memperjuangkan apa yang mereka anggap sebagai hak dan kepentingan mereka.
Sebagai dampak dari serangan ini, sejumlah perusahaan penerbangan internasional mungkin akan mempertimbangkan kembali rute mereka yang melewati wilayah tersebut, merespons peringatan yang dikeluarkan oleh Houthi. Kondisi yang tidak menentu ini menghadirkan tantangan besar bagi pelaku ekonomi yang bergantung pada jalur penerbangan yang melewati kawasan tersebut, dan menambah ketidakpastian pada situasi geopolitik yang sudah rumit di Timur Tengah.
Serangan ini menjadi salah satu indikasi paling jelas dari pergeseran dalam kapabilitas militer regional dan potensi dampaknya terhadap stabilitas di sekitarnya.