
Setelah sebulan berpuasa, momen Lebaran sering kali dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menikmati berbagai hidangan lezat. Namun, penting untuk diingat bahwa kesenangan tersebut hendaknya diimbangi dengan kesadaran akan kesehatan, terutama terkait dengan konsumsi makanan yang tinggi kolesterol. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Berikut adalah sembilan jenis makanan Lebaran yang sebaiknya dihindari jika tidak ingin mengalami masalah kesehatan akibat tingginya kadar kolesterol.
Salah satu makanan ikonik saat Lebaran adalah rendang. Meskipun memiliki cita rasa yang sangat menggugah selera, rendang yang umumnya dibuat dengan santan kelapa atau minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi rendang dalam jumlah yang berlebihan berpotensi menyebabkan penumpukan kalori dan kolesterol yang mengganggu kesehatan.
Gorengan juga menjadi favorit di meja makan. Aneka gorengan, seperti bakwan, risoles, dan tahu tempe goreng, sangat populer sebagai pilihan camilan selama Lebaran. Namun, lemak jenuh yang tinggi dalam gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berisiko bagi kesehatan jantung.
Tak hanya itu, hidangan manis seperti kue krim, kue tart, dan kue kering yang biasanya disajikan saat Lebaran juga bisa menambah kadar kolesterol. Penggunaan bahan-bahan berkadar lemak jenuh, seperti mentega dan minyak kelapa sawit, menyumbang terhadap peningkatan kadar kolesterol LDL.
Beralih dengan aneka jeroan, ini adalah satu lagi makanan yang kaya kolesterol dan harus dihindari. Usus, hati, ampela, jantung, dan paru-paru, meskipun sering diolah menjadi sambal goreng yang menggugah selera, memiliki kandungan kolesterol yang dapat memicu gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Untuk yang mencari pilihan praktis, makanan cepat saji memang menggoda. Namun, seringkali makanan ini dibuat dengan minyak dan lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Burger, nugget, kentang goreng, dan pizza adalah beberapa jenis makanan cepat saji yang baiknya dibatasi konsumsi saat Lebaran.
Kulit ayam, menjadi camilan nikmat bagi banyak orang, juga menyimpan risiko. Meski kaya akan rasa, kulit ayam adalah salah satu produk hewani yang tinggi kolesterol. Mengonsumsi kulit ayam, terutama dalam bentuk gorengan, bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Kuning telur, sering dipakai dalam berbagai kue khas Lebaran, juga menjadi perhatian. Meskipun kaya nutrisi, kuning telur memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi kuning telur dibatasi.
Opor ayam adalah hidangan Lebaran yang selalu hadir di setiap meja. Walaupun lezat, kuah opor yang mengandung santan bisa menjadi sumber lemak jenuh yang tinggi. Terlebih jika dikonsumsi tanpa diimbangi dengan serat dari sayuran, opor ayam dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Terakhir, gulai kambing merupakan hidangan kental yang menggugah selera. Namun daging kambing dan bahan-bahan lainnya, seperti santan dan minyak, menjadikan gulai ini mengandung kadar kolesterol yang meningkat drastis.
Kesadaran akan pilihan makanan yang sehat di tengah perayaan Lebaran sangat penting. Dengan memilih makanan secara bijak dan menghindari sembilan jenis makanan yang tinggi kolesterol ini, Anda dapat menikmati Lebaran tanpa harus khawatir akan dampak buruk bagi kesehatan. Selamat merayakan Lebaran, semoga Anda dan keluarga tetap sehat dan bahagia!