
Baru-baru ini, publik Indonesia dikejutkan oleh temuan mengejutkan terkait kualitas teh celup yang sering dikonsumsi sehari-hari. Penelitian yang dilakukan oleh Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) menunjukkan bahwa lima merek teh celup yang populer di Indonesia terkontaminasi mikroplastik, yang diakui memiliki potensi bahaya bagi kesehatan. Temuan ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih dalam memilih produk teh yang aman untuk dikonsumsi.
Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, kurang dari 5 mm, yang dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kantong teh celup. Dalam proses penyeduhan teh dengan air panas, terutama pada suhu sekitar 95°C, mikroplastik ini dapat terlepas dan bercampur dengan minuman yang kita nikmati. Banyak kantong teh celup dibuat dari plastik atau dilapisi dengan polimer sintetis seperti polietilen (PE) dan nilon agar tahan sobek. Perekat berbasis plastik yang digunakan dalam penyegelan kantong juga berpotensi menyumbang terhadap masalah ini.
Bahaya mikroplastik bagi kesehatan tak bisa dianggap remeh. Ketika kantong teh yang terkontaminasi diseduh, mikroplastik dapat masuk ke dalam saluran pencernaan dan berpotensi menyebar ke organ vital. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan:
Masuk ke Saluran Pencernaan
Mikroplastik dapat masuk ke tubuh melalui saluran pencernaan saat kita mengonsumsi teh yang terkontaminasi.Menyebar ke Organ Tubuh
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke berbagai organ, termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak. Ini dapat menyebabkan peradangan, gangguan fungsi organ, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis.Mengandung Zat Berbahaya
Mikroplastik seringkali membawa zat beracun, seperti BPA (Bisphenol A) yang dikenal dapat mengganggu hormon dan metabolisme, serta ftalat yang berisiko bagi sistem reproduksi. Logam berat yang terekspos juga berpotensi merusak sel-sel tubuh dan menambah risiko penyakit.- Menyebabkan Peradangan dan Stres Oksidatif
Ketika mikroplastik mulai terakumulasi, sistem kekebalan tubuh dapat menganggapnya sebagai benda asing, yang berpotensi menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, merusak sel dan jaringan tubuh.
Dalam upaya mengurangi risiko terpapar mikroplastik dari teh celup, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh konsumen. Salah satunya, beralihlah ke teh daun lepas (loose leaf) yang diseduh dengan saringan stainless steel, karena ini cenderung tidak mengandung mikroplastik. Jika memilih kantong teh, pastikan untuk memilih yang terbuat dari bahan kertas tanpa plastik atau yang berlabel biodegradable dan hindari kantong berbahan nilon atau polietilen. Selain itu, menggunakan teko berbahan kaca atau stainless steel juga merupakan pilihan yang lebih baik.
Menanggapi temuan ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih produk teh. Kesadaran akan kandungan mikroplastik dalam teh celup tidak hanya menjadi temor bagi kesehatan pribadi tetapi juga berpotensi mengancam generasi mendatang. Sebagai konsumen, kita memiliki hak untuk mendapatkan produk yang aman dan berkualitas, sehingga pemilihan teh yang tepat menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat.