
Polda Jawa Barat segera akan mengumumkan hasil pemeriksaan psikologis terhadap dokter residen, Priguna Anugerah Pratama, yang sedang terlibat dalam kasus pemerkosaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pengumuman ini diharapkan dapat memberi kejelasan mengenai kondisi mental pelaku dan mendukung proses penyelidikan lebih lanjut. Kombes Pol Surawan, selaku Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, menyampaikan bahwa hasil tes akan diumumkan pada hari Senin, setelah seluruh data terkumpul dan diamankan.
Pemeriksaan psikologis bagi Priguna dilakukan oleh tim gabungan psikologi forensik yang bekerja sama dengan Biddokes Polda Jabar. Proses ini bertujuan untuk memperkuat alat bukti dalam penyidikan kasus yang telah mencuri perhatian publik ini. Surawan menjelaskan, “Tes dilakukan di Bandung, tahapannya ahli yang tahu.” Dengan pengumuman yang akan diadakan, masyarakat berharap mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai situasi ini.
Kasus ini mulai mencuat setelah berita mengenai tindakan asusila Priguna terhadap keluarga pasien di RSHS Bandung. Tindakan tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat yang mengecam perilaku tidak profesional dan tidak etis seorang tenaga medis. Masyarakat berhak mengetahui lebih dalam mengenai hasil pemeriksaan untuk meredakan kekhawatiran yang berkembang.
Selain hasil tes psikologis, Polda Jabar juga masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan swab dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Hasil-hasil ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kevalidan tuduhan yang dialamatkan kepada dokter residen ini.
Proses penyelidikan terhadap kasus pemerkosaan ini juga mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk organisasi profesi medis dan kementerian kesehatan. Mereka menyoroti pentingnya perlindungan bagi pasien serta pemulihan kepercayaan publik terhadap tenaga medis. Di tengah proses penyidikan, para pengamat hukum dan kesehatan masyarakat mendesak agar proses hukum berlangsung transparan dan akuntabel.
Mengingat besarnya dampak dari kasus ini, pihak Polda Jabar menegaskan komitmen untuk menyelesaikan proses penyidikan hingga tuntas. “Kami akan terus melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini hingga tuntas,” ujar Surawan menegaskan niatan pihak kepolisian untuk menjaga integritas hukum dan kepercayaan masyarakat.
Berkait dengan kasus ini, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menunggu hasil pemeriksaan yang resmi dari pihak kepolisian. Media juga diharapkan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang akurat dan tidak menambah kepanikan masyarakat.
Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi kita untuk mengedukasi diri mengenai prosedur yang benar saat menerima perawatan medis, terutama mengenai tindakan yang melibatkan area sensitif. Kesadaran ini bisa membantu melindungi diri dan keluarga dari pelanggaran seperti yang dialami oleh korban dalam kasus ini.
Informasi lebih lanjut akan diperoleh setelah hasil tes psikologis diumumkan. Publik berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.