Harga Tiket Medan-Batam Capai Rp17 Juta, Jepang Hanya Rp5 Juta!

Harga tiket pesawat untuk rute Medan-Batam mengalami lonjakan signifikan, terutama pada arus balik Idul Fitri. Menurut data yang diperoleh dari aplikasi travel, tiket untuk penerbangan ini mencapai Rp17.918.400 pada Rabu, 9 April 2025. Harga tersebut nyaris menyentuh angka Rp18 juta, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dalam negeri, dan membuatnya lebih mahal dibandingkan tiket untuk rute internasional menuju Tokyo, Jepang, yang berkisar antara Rp4,5 juta hingga Rp12 juta.

Penerbangan rute Medan ke Batam ini hanya dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, yang mengoperasikan penerbangan dari Bandara Internasional Kualanamu ke Bandara Hang Nadim Batam. Kenaikan harga tiket ini tentu mengejutkan bagi banyak pengguna jasa transportasi udara, terutama yang merencanakan perjalanan pulang setelah libur Lebaran.

Berdasarkan pantauan, meskipun tiket pesawat untuk rute Batam-Medan terpantau normal dengan harga berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp3 juta pada hari yang sama, namun perbandingan harga ini menunjukkan ketidakadilan yang mencolok bagi para pemudik. Biasanya, harga tiket domestik pada hari biasa jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tiket internasional, sehingga banyak pengguna jasa angkutan udara yang melontarkan harapan agar harga tiket pesawat dapat lebih bersahabat di masa mendatang.

Hanif, seorang pemudik dari Balikpapan, mengungkapkan keprihatinannya terkait tingginya harga tiket pesawat saat arus mudik. Dengan harga yang melonjak tajam, ia menilai hal ini bisa membuat banyak orang merasa keberatan. “Harapannya, harga tiket pesawat saat mudik bisa lebih masuk akal,” ungkap Hanif. Menurutnya, banyak pemudik memilih pesawat untuk menghindari kemacetan di jalan, namun biaya tinggi menjadi penghalang.

Dari perspektif penumpang, kenaikan harga tiket ini sangat terasa. Sementara harga tiket untuk penerbangan domestik di luar puncak musim liburan rata-rata bisa di bawah Rp1 juta, saat momentum Lebaran bisa melonjak menjadi dua hingga tiga kali lipat. Hanif sendiri menyebutkan bahwa ia membeli tiket dari Jakarta ke Balikpapan seharga Rp1,5 juta hingga Rp1,7 juta, angka yang terbilang tinggi dibandingkan harga normal sebelum periode libur.

Para pemudik lainnya juga merasakan dampak serupa. Mayang, yang baru saja kembali dari Padang, berharap tiket pesawat terbang di waktu-waktu penting seperti Lebaran bisa lebih terjangkau. “Kalau harganya lebih terjangkau, pasti kita bisa lebih cepat sampai ke kampung halaman,” ucapnya.

Dalam upaya untuk mengatasi lonjakan harga tiket pesawat, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah potongan harga tiket pesawat domestik yang berlaku mulai 1 Maret hingga 7 April 2025. Diskon ini mencapai 14 persen, di mana penumpang hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen, sementara 6 persen sisanya akan ditanggung oleh pemerintah. Kebijakan ini dirancang untuk meringankan beban biaya perjalanan bagi masyarakat, terutama pada saat arus mudik besar seperti Lebaran.

Di samping itu, pemerintah juga berupaya menurunkan biaya operasional di 37 bandara serta menyesuaikan harga avtur untuk menekan ongkos penerbangan. Kendati demikian, efektivitas dari kebijakan ini masih perlu dilihat, terutama dalam menghadapi permintaan tinggi saat musim liburan.

Dengan harga tiket yang sangat berbeda antara rute domestik dan internasional, serta harapan besar dari masyarakat agar pemerintah memperhatikan aksesibilitas harga tiket selama periode mudik, situasi ini menjadi isu penting yang harus diatasi oleh pihak terkait. Bagi masyarakat, mendapatkan tiket pesawat dengan harga terjangkau bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keberlanjutan ketika bepergian ke kampung halaman.

Berita Terkait

Back to top button