
Harga iPhone lipat yang diprediksi akan meluncur dalam waktu dekat diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp 31 juta. Angka ini terungkap dari informasi yang didapat dari seorang pembocor yang dikenal sebagai “Instant Digital”, yang mengungkapkan bahwa harga kemungkinan berada di kisaran US$ 2.100 (sekitar Rp 32 juta) hingga US$ 2.300 (sekitar Rp 35,7 juta). Dengan harga setinggi itu, iPhone lipat akan menjadi salah satu smartphone paling premium yang ada di pasaran.
Rumor mengenai kehadiran iPhone lipat ini telah beredar selama bertahun-tahun, menimbulkan berbagai harapan di kalangan penggemar Apple. Meskipun banyak yang optimis bahwa perangkat ini akan membawa fitur canggih dan teknologi terbaru, harga jualnya yang tinggi menimbulkan pertanyaan: apakah ini terlalu mahal bagi konsumen?
Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy Z Fold6, yang merupakan salah satu smartphone lipat terkemuka saat ini, dibanderol mulai dari US$ 1.899 (sekitar Rp 29,4 juta) untuk model kapasitas terendah dan bisa mencapai US$ 2.259 (sekitar Rp 35,3 juta) untuk kapasitas maksimum 1TB. Dengan demikian, meskipun harga iPhone lipat diharapkan sangat tinggi, tarif tersebut tampaknya masih sebanding dengan model perangkat lipat lain yang ada di pasaran.
Di sisi lain, harga iPhone lipat tetap terasa mahal jika dibandingkan dengan perangkat lipat dari merek lain. Contohnya, Samsung Galaxy Z Flip6 dijual mulai dari US$ 1.099 (sekitar Rp 17 juta), hampir setengah dari harga iPhone lipat yang diperkirakan. Selain itu, perangkat seperti Google Pixel 9 Pro Fold dan OnePlus Open menawarkan harga yang lebih terjangkau, berkisar antara US$ 1.700 (sekitar Rp 26,5 juta) hingga US$ 1.919 (sekitar Rp 29,9 juta).
Tingginya harga iPhone lipat ini tidak datang tanpa alasan. Sebagai perangkat baru dalam kategori ponsel lipat, iPhone diharapkan akan hadir dengan komponen dan teknologi yang lebih canggih, yang berimbas pada peningkatan biaya produksi. Penambahan komponen yang lebih banyak serta inovasi dalam desain tentu akan berkontribusi pada tingginya harga jual. Hal ini diperkuat oleh analisis Tim Long dari Barclays yang menyatakan bahwa harga iPhone lipat bisa mulai dari US$ 2.300 (sekitar Rp 35,7 juta), dengan kemungkinan harga yang lebih tinggi tergantung pada kapasitas penyimpanannya. Sementara analis ternama Ming-Chi Kuo memperkirakan harga dalam rentang antara US$ 2.000 (sekitar Rp 31 juta) hingga US$ 2.500 (sekitar Rp 38,5 juta).
Keberadaan iPhone lipat tidak hanya menambah variasi produk Apple, tetapi juga menjadi gambaran jelas tentang arah inovasi dalam industri smartphone. Dengan semakin ketatnya persaingan di pasar, banyak pihak yang penasaran apakah Apple mampu menghadirkan sesuatu yang benar-benar revolusioner.
Namun demikian, pertanyaan yang masih menggantung adalah, apakah harga tinggi ini dapat diterima oleh konsumen? Para pengamat industri memprediksi bahwa harga jual yang tinggi bisa menjadi penghalang bagi sebagian besar pengguna yang tak ingin mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk sebuah smartphone, meskipun terawat dengan baik dan menawarkan fitur canggih.
Dengan pertumbuhan teknologi yang terus berkembang serta meningkatnya permintaan untuk smartphone lipat yang lebih fungsional, perhatian kini tertuju pada bagaimana Apple akan merespons tantangan ini dan jika iPhone lipat dapat memenuhi ekspektasi penggemar sekaligus mempertimbangkan aspek ekonomis dari konsumen. Saat peluncuran dijadwalkan, kita akan menyaksikan bagaimana pasar akan merespons harga dari produk yang dijanjikan untuk membawa inovasi baru.