Harga Bitcoin Anjlok: Apakah Kebijakan Tarif Trump Penyebab Utama?

Harga Bitcoin terpantau anjlok tajam pada Senin pagi, 7 April 2025. Penurunan ini dipicu oleh langkah mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali mengguncang pasar global melalui pengumuman kebijakan tarif dagang. Langkah ini menimbulkan gejolak di berbagai sektor, termasuk pasar kripto, yang selama ini dianggap lebih stabil.

Melansir dari Investing, harga Bitcoin sempat menyentuh level USD 77.171,1 atau setara Rp1,31 miliar sebelum akhirnya sedikit membaik menjadi USD 78.290,7 atau sekitar Rp1,33 miliar. Penurunan ini menandai titik terendah dalam hampir satu bulan terakhir, di tengah kekhawatiran akan terjadinya “Black Monday,” mengacu pada crash pasar saham tahun 1987. Dalam satu minggu terakhir, pasar saham global kehilangan kapitalisasi sekitar USD 4 triliun atau sekitar Rp67.960 triliun, yang berdampak negatif pada pasar kripto dengan kapitalisasi menyusut sekitar USD 500 miliar, setara dengan Rp8.495 triliun.

Kebijakan tarif yang diumumkan Trump pada Rabu lalu mengejutkan banyak pelaku pasar, dan dampaknya langsung terasa. Sentimen negatif semakin dalam setelah terpantau adanya perpindahan Bitcoin senilai hampir USD 160 juta atau sekitar Rp2,71 triliun ke bursa Kraken. Ini dianggap sebagai indikasi bahwa investor besar, yang biasa disebut “whale,” sedang melakukan penjualan besar-besaran.

Tak hanya Bitcoin, altcoin juga merasakan dampak yang signifikan. Ethereum (ETH), yang merupakan kripto nomor dua di dunia, mengalami penurunan hampir 13% ke level USD 1.577,30 atau sekitar Rp26,8 juta, menjadi yang terendah sejak Oktober 2023. Selain itu, XRP terjun bebas 11,4% ke USD 1,9033 atau Rp32.315. Solana, Cardano, dan Polygon juga merosot lebih dari 10%, sementara meme coin seperti Dogecoin (DOGE) anjlok hampir 13% dan token $TRUMP turun 15% ke titik terendah sepanjang sejarahnya di USD 7,87 atau sekitar Rp133.749.

Dalam analisis pasar, para pakar menegaskan bahwa kebijakan tarif Trump berpotensi memicu gelombang perang dagang baru yang akan berdampak luas. Pergerakan pasar yang volatile ini menunjukkan bahwa pasar kripto sangat rentan terhadap faktor eksternal, terutama dari kebijakan pemerintah yang tidak terduga.

Gejolak yang terjadi saat ini membuat para pelaku pasar kripto disarankan untuk tetap waspada. Mengingat situasi ini, investor diencouraged untuk mengamati pergerakan pasar secara menyeluruh, terutama jika pasar saham AS mengalami penurunan lebih lanjut. Hal ini bisa memicu tekanan lebih dalam pada aset kripto, yang baru saja mulai pulih dari berbagai larangan dan regulasi ketat di negara-negara besar.

Dengan pasar yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, banyak pihak yang mulai mempertanyakan arah investasi dalam kripto. Apakah ini saat yang tepat untuk membeli pada harga murah, atau justru waktu yang tepat untuk menjauh dari risiko tinggi yang ada? Pasar global dan kebijakan yang diambil oleh para pemimpin dunia tetap menjadi faktor penentu utama dalam pergerakan harga kripto.

Investor dan pengamat pasar kini harap-harap cemas menunggu langkah dan reaksi lebih lanjut dari pemerintah terkait kebijakan tarif, serta dampak dari perubahan ini di pasar keuangan global.

Berita Terkait

Back to top button