
JALAN Lintas Tengah Sumatra, Kabupaten Sarolangun, Jambi, yang berfungsi sebagai jalur utama pada masa mudik, kembali menunjukkan sisi kelamnya. Pada H-7 Lebaran, insiden tragis terjadi di jalur tersebut yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Kecelakaan maut ini melibatkan sebuah sepeda motor dan kendaraan minibus, memicu kepanikan di kalangan pemudik yang melintas.
Kepala Kepolisian Resort Sarolangun, Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya, dan Kepala Satuan Lalu Lintas, Ajun Komisaris Rio R Siregar, menyampaikan informasi ini kepada media pada Selasa (25/3) pagi. Menurut keterangan yang diberikan, ketiga korban merupakan warga asli Kabupaten Sarolangun yang terdiri dari Imron (30), Kuris (63), dan Andrean (11). Dua dari mereka, Imron dan Kuris, dilaporkan meninggal di tempat kejadian, sedangkan Andrean yang berusia 11 tahun mengalami luka-luka yang parah.
Kecelakaan terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB, saat sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai oleh Imron dan dua penumpang lainnya terlibat tabrakan hebat dengan mobil Daihatsu Ayla bernomor plat BM 1112 OO. Kejadian berlangsung di ruas Jalan Lintas Sumatra, tepatnya di Kecamatan Bathin 8, Sarolangun. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, dijelaskan bahwa kedua kendaraan melaju dari arah berlawanan.
“Kendaraan Daihatsu Ayla yang dikemudikan Medi Kumara melaju dari arah Kabupaten Merangin. Sementara sepeda motor tersebut meluncur dari arah Kecamatan Pelawan,” kata Kasat Lantas Rio Siregar. Menurutnya, diduga pengemudi mobil banting stir ke kanan untuk menghindari kendaraan lain yang melaju kencang dari arah berlawanan, namun malang, di saat bersamaan, sepeda motor tersebut berada di jalurnya. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu lebih jauh tentang penyebab insiden ini. Mereka sedang mengumpulkan saksi-saksi dan memeriksa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan. Kasat Lantas Rio menegaskan bahwa keselamatan di jalur mudik menjadi prioritas, terutama menjelang hari raya seperti Lebaran di mana volume kendaraan meningkat secara drastis.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pengendara, terutama selama musim mudik, untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang, kecepatan dan ketelitian dalam berkendara sangat diperlukan. Di samping itu, kesadaran pengemudi untuk tetap fokus dan tidak panik saat menghadapi situasi mendesak juga sama pentingnya, mengingat kejadian serupa dapat dengan mudah terjadi akibat kelalaian.
Dari laporan yang ada, terlihat bahwa kecelakaan sepanjang jalur mudik di Indonesia, khususnya di Sumatra, merupakan masalah yang perlu ditangani secara serius. Dengan peningkatan arus mudik setiap tahunnya, pemerintah dan instansi terkait perlu meningkatkan sosialisasi keselamatan berkendara serta memperbaiki infrastruktur jalan agar lebih aman bagi pengguna jalan.
Kegiatan penyuluhan dan kampanye keselamatan di sepanjang jalan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berkendara secara aman. Para pengendara diimbau untuk tidak terburu-buru dan tetap mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan. Keselamatan menjadi tanggung jawab bersama.
Kejadian di jalan lintas Tengah Sumatra ini memang menyedihkan dan menyimpan duka bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Di tengah suasana persiapan hari raya, harapan akan keselamatan perjalanan pulang ke kampung halaman harus disertai dengan kesadaran akan resiko berkendara di jalan. Sebab, hanya dengan kedisiplinan dan kehati-hatian, kita dapat mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang.