
Makanan bergizi adalah salah satu pilar penting yang mendukung pertumbuhan anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pembina Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB), Maya Miranda Ambarsari, yang menegaskan bahwa asupan gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar dan perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus.
“Gizi yang baik menjadi pondasi utama bagi mereka untuk bisa belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangan resminya. Dengan pola makan seimbang, tidak hanya fungsi fisik dan kognitif yang meningkat, tetapi sistem kekebalan tubuh mereka pun menjadi lebih kuat. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mendukung upaya tersebut, YIPB menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk Sekolah Khusus (SKH) di wilayah Tangerang Raya. Program ini memberikan akses makanan bergizi kepada 1.500 murid dan guru yang tersebar di 11 sekolah. Menurut Cahaya Manthovani, Ketua Pelaksana Harian YIPB, inisiatif ini bukan hanya sekadar pemberian makanan sehat, melainkan juga bentuk perhatian dan kepedulian nyata terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Program ini adalah langkah tepat untuk anak-anak Indonesia. Makanan bergizi sangat penting bagi mereka, terutama dalam membantu mereka merasa diperhatikan dan memiliki kepercayaan diri yang lebih,” ujar Cahaya.
Menu makanan yang disediakan telah dirancang sesuai dengan rekomendasi Badan Gizi Nasional, dengan penyesuaian khusus untuk kebutuhan nutrisi anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan gizi tidak hanya sekadar teori, tetapi juga diimplementasikan secara praktis dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik mereka.
Selain itu, program ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, karena semua bahan makanan disuplai oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Dengan demikian, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga membantu memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Adanya inisiatif seperti MBG mencerminkan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat bersaing dan berkontribusi di masa depan. Memberikan mereka gizi yang cukup adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak pada kualitas hidup mereka di kemudian hari.
Dalam konteks pembelajaran, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian lebih dalam aspek gizi. Pola makan yang benar tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitif mereka di sekolah. Gizi yang baik, seperti yang dibuktikan oleh berbagai penelitian, dapat meningkatkan daya ingat dan ketahanan mereka terhadap stres yang sering dihadapi dalam proses belajar.
Maka dari itu, peran orang tua dan pendidik sangat krusial dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dalam hal ini, dukungan dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga menjadi kunci untuk menciptakan program yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua anak.
Dengan adanya perhatian yang lebih terhadap gizi anak-anak berkebutuhan khusus, diharapkan mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal, serta meraih masa depan yang lebih cerah. Keterlibatan semua pihak dalam memberikan dukungan kepada mereka adalah suatu langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberdayakan di masyarakat.