Gibran: Film Jumbo Pionir Era Baru Industri Animasi Nasional

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan apresiasinya terhadap film animasi “Jumbo,” yang ia sebut sebagai pelopor era baru industri animasi nasional. Pidato Gibran ini disampaikan pada acara di Jakarta pada Sabtu, 19 April, di mana ia menyoroti pencapaian film tersebut yang berhasil menarik perhatian lebih dari 4 juta penonton di seluruh Indonesia.

Film “Jumbo,” yang merupakan karya animator muda Indonesia, tidak hanya sukses di dalam negeri tetapi juga dijadwalkan untuk tayang di 17 negara di Asia Tenggara dan Eropa. Gibran menilai pencapaian ini sebagai langkah signifikan bagi industri kreatif tanah air, yang menunjukkan potensi serta kreativitas yang melimpah dari generasi muda Indonesia.

“Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” ungkap Gibran, menekankan bahwa film ini merupakan langkah awal menuju pengembangan industri yang lebih besar di masa depan. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan “Jumbo” menjadi cermin dari kemampuan dan inovasi yang dibawa oleh para animator muda di Indonesia.

Gibran juga menegaskan pentingnya generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan mengambil peluang yang ada. Ia menyarankan agar pemuda Indonesia tidak hanya memiliki mimpi besar, tetapi juga keberanian untuk melakukan terobosan dalam menciptakan karya yang dapat bersaing di tingkat internasional. “Kita harus mampu beradaptasi dan jadi penggerak kemajuan karena penentu di era kompetisi saat ini adalah bukan siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi dan manfaatkan peluang,” tutur Gibran.

Dalam konteks ini, film “Jumbo” tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga dapat dilihat sebagai panggilan bagi generasi muda untuk lebih aktif dan kreatif dalam berkontribusi bagi perkembangan industri kreatif di Indonesia. Film ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, animator muda dapat mengejutkan pasar global dan mendulang kesuksesan yang signifikan.

Film yang berkisar pada kisah petualangan dan persahabatan ini juga merupakan contoh nyata dari potensi storytelling lokal yang dapat diangkat dan dikemas dengan baik. Gibran berharap, keberhasilan “Jumbo” dapat menginspirasi lebih banyak karya animasi dari Indonesia yang dapat diterima oleh pasar internasional. “Inspirasi dari film ini adalah, kita harus berani bermimpi dan menciptakan sesuatu yang berdampak,” tambahnya.

Gibran juga mendorong para pemuda untuk memanfaatkan teknologi dan platform digital sebagai alat untuk memperluas jangkauan karya mereka. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, peluang untuk menunjukkan karya animasi ke khalayak global menjadi semakin terbuka lebar. Dalam hal ini, Gibran menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan keterampilan dalam bidang animasi dan kreatif untuk menghasilkan generasi penerus yang dapat bersaing di tingkat global.

Menutup pernyataannya, Gibran menegaskan kembali betapa pentingnya peran pemuda dalam menggerakkan industri animasi dan sektor kreatif lainnya di Indonesia. “Mari kita bersama-sama membangun industri ini menjadi lebih maju dengan semangat kolaborasi dan inovasi,” ajaknya, berharap agar semangat kolektif ini dapat mendorong lebih banyak animator muda untuk menciptakan karya yang tidak hanya mengesankan tetapi juga bermakna.

Dengan langkah ini, film “Jumbo” menjadi landmark bagi industri animasi Indonesia dan menjadi titik awal bagi banyak inovasi dan kreasi yang diharapkan akan muncul di masa mendatang.

Berita Terkait

Back to top button