Genjot Efisiensi: Manfaat Smart Manufacturing di Era Digital

Dalam menghadapi tantangan transformasi digital, industri manufaktur di Indonesia dan kawasan ASEAN berupaya meningkatkan efisiensi melalui penerapan smart manufacturing. Meskipun teknologi global terus berkembang pesat, banyak perusahaan di region ini masih bergantung pada proses manual dan padat karya. Keterbatasan ini sering kali disebabkan oleh kebingungan dalam memulai perubahan ke arah pabrik pintar.

PT Gema Era Mitra Ananta, di bawah pimpinan tiga pendirinya, Harry Juanda, Yulius Hayden, dan Jamsuri, menawarkan solusi inovatif dalam penerapan smart manufacturing. CEO PT Gema Era Mitra Ananta, Harry Juanda, menjelaskan bahwa perusahaan mereka telah mengembangkan beberapa produk unggulan yang dirancang khusus untuk kebutuhan lokal. Salah satu produk andalan adalah returnable box yang dilengkapi dengan sistem pelacakan terintegrasi berbasis RFID, serta circulation system berbasis cloud.

"Returnable box ini berbeda dengan kemasan sekali pakai konvensional sehingga dapat mengurangi biaya logistik hingga 40%. Ini setara dengan penghematan mencapai Rp1,7 miliar per tahun bagi pabrik skala menengah," ungkap Harry pada hari Minggu (9/3). Kotak ini dibuat dari material tahan lama, yang menjadikannya memiliki umur pakai antara tiga hingga lima tahun, berbeda dengan kemasan sekali pakai yang umumnya digunakan saat ini.

Salah satu aspek penting dari returnable box ini adalah keandalannya dalam pengelolaan aset. Dengan sistem pelacakan real-time yang diterapkan, tingkat kehilangan aset dapat ditekan dari 15% menjadi hanya 0,5%. "Inisiatif berkelanjutan ini juga berfokus pada pengurangan limbah kemasan hingga carbon neutral," jelas Harry, yang menambahkan bahwa produk tersebut telah digunakan oleh salah satu produsen sepeda motor terkemuka di Asia dan membuktikan efektivitasnya.

Dari segi finansial, produk returnable box ditawarkan dengan harga antara Rp2-3 juta per unit, sementara sistem sewa berbayar ditetapkan pada Rp300 ribu untuk tiga bulan. Mencermati tren saat ini, banyak produsen lebih memilih opsi sewa pakai. “Dengan adanya sistem pelacakan real-time, produsen tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk membeli returnable box,” pungkas Harry.

Yulius Hayden, Chief Technology Officer perusahaan, menambahkan bahwa sistem tersebut telah terbukti andal dengan tidak adanya gangguan operasional signifikan selama lebih dari lima tahun di beberapa perusahaan terkemuka. Dia menekankan bahwa proses transformasi digital bukanlah hal yang instan. "Pendekatan implementasi bertahap kami terbukti berhasil di berbagai sektor industri," katanya.

Sementara itu, Jamsuri, Chief Operating Officer PT Gema Era Mitra Ananta, menyatakan bahwa visi perusahaan ke depan adalah memperluas layanan mereka ke sektor industri makanan & minuman serta farmasi. "Kami tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga solusi transformatif yang dapat mengubah cara industri manufaktur beroperasi," tambahnya.

Gema Era Mitra Ananta berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan Indonesia dan ASEAN agar mampu bersaing di tingkat global dengan cara mengadopsi teknologi yang tepat. Dalam konteks ini, investasi pada smart manufacturing tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan serta peningkatan daya saing lokal. Dengan langkah ini, diharapkan industri manufaktur dapat melangkah lebih mantap menuju era digital yang kompetitif dan efisien.

Back to top button