Gara-Gara DeepSeek, Bank Rusia Siap Jalin Kerja Sama dengan China

Bank terbesar Rusia, Sberbank, berencana untuk melanjutkan kerja sama dengan para peneliti di China dalam pengembangan proyek kecerdasan buatan (AI). Langkah ini diambil setelah terobosan yang dilakukan oleh DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan asal Hangzhou, China, yang berhasil mengubah lanskap teknologi AI dengan menawarkan model dengan biaya lebih rendah dibandingkan produk-produk dari Amerika Serikat.

Menurut laporan dari Reuters, Sberbank menunjukkan minat untuk berkolaborasi di bidang penelitian AI dengan China, sejalan dengan upaya Rusia untuk mempertegas posisinya dalam kompetisi teknologi global. Wakil CEO Sberbank, Alexander Vedyakhin, mengungkapkan bahwa bank ini memiliki banyak ilmuwan dan berencana untuk menjalankan proyek penelitian bersama dengan peneliti dari China. “Tingkat kerja sama ilmiah antara negara-negara kita dapat diperkuat melalui kolaborasi antara para ilmuwan kita,” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan China telah membahas tentang kolaborasi di bidang AI, termasuk aplikasinya dalam sektor militer. Pandangan ini diperkuat dengan adanya instruksi dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, kepada Sberbank untuk memfokuskan upayanya dalam membangun kerja sama dengan China dan negara-negara BRICS lainnya di tengah tekanan sanksi dari Barat. Ini adalah langkah strategis yang diambil untuk menantang dominasi perusahaan-perusahaan stil AS, seperti Nvidia, yang mendominasi pasar teknologi saat ini.

DeepSeek, yang baru-baru ini mengguncang pasar global, mencuri perhatian para investor karena model AI-nya yang berbiaya rendah dianggap mampu mengancam kepemimpinan perusahaan-perusahaan AS dalam industri tersebut. Vedyakhin menekankan bahwa keberhasilan DeepSeek sejalan dengan strategi Sberbank untuk menemukan solusi yang lebih hemat biaya, alih-alih berinvestasi miliaran dolar dalam megaproyek yang kompleks. “DeepSeek telah membuktikan bahwa bahkan dengan kemampuan yang terbatas, kualitas yang setara dengan model Amerika dapat dicapai,” jelasnya.

Keberhasilan DeepSeek juga ditekankan oleh Vedyakhin dari segi transparansi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan AS lainnya, seperti OpenAI. “Keberhasilan DeepSeek sebagian besar disebabkan oleh transparansinya, yang kontras dengan kerahasiaan OpenAI,” tambahnya, menunjukkan bagaimana pendekatan yang berbeda dalam pengembangan AI dapat menarik perhatian komunitas yang lebih luas.

Dalam hal ini, Sberbank berupaya untuk memperkuat kemampuan komputasi dalam negeri Rusia, di tengah sanksi yang membatasi akses negara itu terhadap perangkat keras canggih asal Barat. Kondisi ini mendorong Rusia untuk mencari solusi alternatif agar tetap kompetitif dalam perlombaan AI global. Melalui kolaborasi dengan China, Sberbank berharap dapat mengimbangi kemajuan yang dicapai oleh negara-negara lain, khususnya di bidang teknologi.

Upaya Sberbank untuk mengembangkan kerja sama dengan Chinese DeepSeek juga menjadi sorotan, mengingat tantangan yang dihadapi oleh Rusia dalam industri teknologi. Dengan kolaborasi ini, kedua negara berharap dapat mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh sanksi dan mempercepat inovasi dalam teknologi AI.

Dalam konteks ini, Sberbank memahami bahwa tantangan di era digital harus dihadapi dengan strategi yang lebih adaptif dan fleksibel. Mereka beranggapan bahwa kolaborasi internasional, seperti dengan China, dapat menjadi langkah maju dalam menghadapi persaingan global, terutama dalam sektor teknologi yang semakin mendominasi perekonomian dunia.

Dengan perkembangan teknologi yang cepat, Sberbank dan DeepSeek berambisi untuk menciptakan inovasi yang dapat mengubah cara pandang dunia terhadap kecerdasan buatan, serta menunjukkan bahwa kerjasama internasional dapat membuka kesempatan baru yang bermanfaat bagi semua pihak terlibat.

Exit mobile version