
Jakarta, Octopus – Fujianti Utami Putri atau yang lebih dikenal dengan Fuji, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejak kemunculannya sebagai salah satu figur publik di Indonesia, sikapnya yang terkadang kontroversial selalu menarik perhatian netizen. Baru-baru ini, Fuji mendapat sorotan tajam akibat tindakannya saat meminta Asisten Rumah Tangga (ART) untuk mengambilkan makanan, dalam sebuah siaran langsung yang ia lakukan di rumahnya bersama Gala Sky.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, ini terekam dalam unggahan di akun YouTube Short yang dikelola oleh Andi Prayitno. Dalam video tersebut, Fuji terlihat sedang menikmati camilan. Namun saat merasa lapar, ia meminta ART-nya untuk membantu mengambilkan makanan. “Aku mau makan. Mbak mau makan nih, Mbak,” ujar Fuji dengan nada yang santai. Saat panggilan pertama tidak mendapatkan respons, Fuji kembali meminta dengan nada yang lebih tegas, “Mbak, tolong mau makan.”
Permintaan tersebut segera memicu reaksi beragam di kalangan netizen. Beberapa dari mereka menganggap sikap Fuji tidak sopan dan menunjukkan ketergantungan berlebihan terhadap ART untuk hal-hal kecil. “Aku dari kecil punya ART. Tapi bapakku selalu marah kalo untuk masalah-masalah sepele aja aku harus panggil-panggil mbak. Seperti ambil makan, ambil minum, ambil barang yang mudah dijangkau dan lain-lain. Kan bisa dilakuin sendiri,” komentar seorang netizen yang merasa bahwa seharusnya Fuji bisa lebih mandiri.
Namun, di sisi lain, ada juga banyak netizen yang membela Fuji. Mereka berpendapat bahwa meminta bantuan ART untuk tugas-tugas tertentu adalah hal yang wajar dan sesuai dengan tugas ART tersebut. Salah satu pendukung Fuji menulis, “Lucu ya, majikan minta ART siapin makan dibilang gak sopan, dibilang maklum OKB. Malah ada yang banding-bandingin Fuji sama dirinya waktu kecil ketika punya ART.”
Diskusi ini pun semakin ramai dengan berbagai pendapat yang beragam. Beberapa netizen menekankan pentingnya memahami konteks dalam dinamika hubungan majikan dan ART. “Intinya gaes, selagi yang disuruh hal wajar dan pasti udah masuk dalam ‘tanggung jawab’ dan disetujui sama mbaknya ya udah lah,” tulis netizen lainnya yang berusaha mengedepankan pemahaman yang lebih positif terhadap situasi tersebut.
Perdebatan mengenai perilaku Fuji ini mencerminkan realitas sosial yang lebih luas terkait dengan penggunaan jasa rumah tangga di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah individu yang memiliki akses untuk menggunakan ART, dinamika dalam hubungan antara majikan dan ART pun semakin menarik untuk disorot.
Sikap dan perilaku artis seperti Fuji sering kali menjadi cermin bagi masyarakat. Dalam hal ini, kritik terhadap Fuji dapat dilihat sebagai refleksi dari nilai-nilai sosial yang menilai kesopanan, kemandirian, dan tanggung jawab. Sementara itu, dukungan untuknya juga menunjukkan bahwa masih ada pandangan yang memahami pentingnya peran ART dalam kehidupan sehari-hari para majikan, terutama dalam konteks membantu pekerjaan rumah tangga.
Situasi ini juga bisa menjadi pelajaran bagi Fuji dan publik pada umumnya tentang bagaimana pernyataan dan tindakan yang tampak sepele, seperti meminta makanan, dapat memicu reaksi yang beragam. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya berkomunikasi dengan baik dan memahami konteks sosial yang lebih luas sebelum menilai tindakan seseorang.
Seiring dengan berjalannya waktu, Fuji akan terus menjadi sorotan, dan cara dia berinteraksi dengan ART-nya bisa menjadi contoh bagaimana norma sosial dan harapan masyarakat dapat saling memengaruhi dalam kehidupan sehari-hari.