![Freeport Indonesia Kirim 125 Kg Emas Perdana ke Antam: Simak!](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Freeport-Indonesia-Kirim-125-Kg-Emas-Perdana-ke-Antam-Simak.webp.webp)
PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan sejarah baru dalam industri pertambangan nasional dengan mengirimkan 125 kilogram emas batangan perdana ke PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Rabu, 12 Februari 2025. Pengiriman yang dilakukan di fasilitas PMR Smelter PTFI di Pulogadung, Jakarta Timur, ini bernilai sekitar Rp 207 miliar dan memiliki kadar kemurnian 99,99%.
Sebagai perusahaan tambang tembaga terintegrasi yang bergerak dari hulu hingga hilir, PTFI menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya hilirisasi emas di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam dan mewujudkan konsep “Indonesia Emas 2045”. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa pengiriman emas batangan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri pertambangan Indonesia.
“Pengiriman emas batangan perdana PTFI ke Antam merupakan langkah penting dalam upaya hilirisasi emas di Indonesia,” ungkap Tony. PTFI telah berhasil memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting, yang menghasilkan total 189 kilogram emas batangan. Dari jumlah ini, 125 kilogram memiliki kualitas yang sangat tinggi dan siap untuk dipasarkan, sementara 64 kilogram sisanya akan di-casting ulang untuk memenuhi standar puritas yang ditetapkan.
Setelah pengiriman ini, Direktur Utama PT Antam, Nico Kanter, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat industri pengolahan mineral di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi antara PTFI dan Antam tidak hanya memperkuat industri dalam negeri, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global. “Sinergi antara PTFI dengan Antam merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan,” jelasnya.
Sebelumnya, pada November 2024, PTFI dan Antam telah menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99%. Dalam perjanjian tersebut, Antam berkomitmen untuk membeli sebanyak 30 ton emas batangan per tahun dari PTFI, yang akan diolah di pabrik pengolahan logam mulia Antam. Melalui langkah ini, kedua perusahaan berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan mendorong pemanfaatan sumber daya lokal.
Lebih lanjut, Tony menambahkan bahwa PMR PTFI memiliki kapasitas pemurnian sebesar 50 ton emas per tahun, serta 200 ton perak dan 30 kilogram platinum berklasifikasi tinggi. “Dalam waktu dekat, kami juga akan merilis hilirisasi perak sebagai bentuk komitmen kami terhadap sektor pertambangan,” imbuhnya.
Menyusul pengiriman perdana emas batangan ini, PTFI dan Antam bertekad untuk terus berkontribusi dalam penguatan industri tambang nasional yang berdaya saing tinggi. Dengan berbagai inisiatif hilirisasi yang dilaksanakan, mereka berharap dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia, serta mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga berpotensi memperkokoh posisi Indonesia sebagai salah satu produsen logam mulia terkemuka di dunia. Sinergi yang terbangun antara PTFI dan Antam diharapkan akan membawa dampak positif tidak hanya pada sektor tambang, tetapi juga terhadap perekonomian bangsa secara keseluruhan.