
Festival Film Iran-Indonesia digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara, berlangsung di Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas) dari 21 hingga 24 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat jalinan budaya dan sinergi antara Iran dan Indonesia melalui medium sinema. Festival ini menampilkan sejumlah film pilihan dari kedua negara, di antaranya film Iran berjudul “Dalam Dekapan Pohon” yang mengusung tema keluarga sebagai inti kehidupan sosial.
Festival ini diharapkan dapat menjadi jembatan budaya bagi kedua negara, memperkenalkan dan mempromosikan nilai-nilai masing-masing budaya kepada publik. Sutradara film “Dalam Dekapan Pohon”, Khajeh Pasha, menekankan pentingnya pemutaran cerita-cerita yang menangkap nilai-nilai lokal. Dalam kata-katanya, “Kita bisa berusaha sendiri, entah itu nanti dalam bentuk aksi, film romantik misalnya, atau film drama, film keluarga, film apapun. Yang jelas kita harus berikan identitas kita.” Pasha menegaskan bahwa sinema tak hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai alat untuk memperkuat identitas bangsa.
“Demikian ditekankan dalam film ‘Dalam Dekapan Pohon’, yang mengisahkan tentang anak-anak yang terjebak dalam permasalahan perceraian orang tua mereka. Film ini menggarisbawahi bahwa keluarga adalah pondasi utama masyarakat dan ketika terjadi permasalahan dalam keluarga, anak-anaklah yang menjadi korban utama,” tuturnya. Pesan ini sangat relevan untuk kedua negara yang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, terutama mengingat tingginya angka perceraian di Indonesia.
Kolaborasi antara Iran dan Indonesia dalam perfilman diharapkan dapat memberikan timbal balik yang positif. Khajeh Pasha mengungkapkan ketertarikan untuk menjalin kerjasama dengan sineas Indonesia. “Saya baru datang ke Indonesia kali ini, dan saya pikir ada banyak kesamaan, misalnya sama-sama mayoritas umat Islam, serta nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Indonesia dan Iran juga memiliki peran penting dalam mendukung isu-isu internasional, seperti bantuan bagi Palestina,” jelasnya.
Pasha menambahkan bahwa pertukaran pengalaman dan ide antara sineas kedua negara dapat menghasilkan karya film yang lebih kuat dan bermakna, sekaligus memperkaya wawasan para pembuat film di Iran dan Indonesia. Dengan nilai-nilai budaya yang kaya, masing-masing negara memiliki potensi untuk menghadirkan cerita yang unik dan mendalam ke dalam karya sinema mereka.
Film “Dalam Dekapan Pohon” tidak hanya dipilih untuk festival ini karena temanya, tetapi juga karena prestasinya di kancah internasional. Film ini telah meraih pengakuan di festival film di Los Angeles dan India, selain itu juga menjadi film yang mewakili Iran dalam ajang Oscar 2025. Dengan adanya festival ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal film-film Iran, demikian pula sebaliknya.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh penonton umum, tetapi juga artis senior perfilman Indonesia seperti Lukman Sardi, yang turut menikmati pemutaran film “Dalam Dekapan Pohon”. Ke depan, selama tiga hari festival berlangsung, akan ada lebih banyak film Iran dan film Indonesia yang akan diputar, memperkaya pengalaman sinematik bagi para penonton dan penerima pesan budaya yang ada di dalamnya.
Melalui festival ini, diharapkan sinema dapat terus menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dari berbagai latar belakang, menciptakan pemahaman yang lebih baik, serta merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan saling menghargai.