
Selebritas Fachri Albar kini dalam perhatian publik setelah keputusan pengadilan terkait perceraian dengan istrinya, Renata Kusmanto. Melalui putusan yang dibacakan pada 13 Februari 2025, Fachri diwajibkan membayar biaya bulanan sebesar Rp 50 juta untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan kedua anaknya.
Dalam putusan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Renata secara verstek. Hal ini disebabkan oleh adanya perselisihan yang berulang dalam hubungan mereka. “Menyatakan tergugat (Fachri Albar) telah dipanggil secara resmi dan memerlukan kehadiran di persidangan, namun tidak hadir sehingga majelis hakim mengabulkan gugatan penggugat (Renata Kusmanto) secara verstek,” ungkap putusan tersebut.
Sebagai bagian dari keputusan, selain mengabulkan perceraian, pengadilan juga menetapkan bahwa Fachri Albar wajib memenuhi kebutuhan hidup kedua anak mereka. “Tergugat (Fachri Albar bin Ahmad Albar) diwajibkan untuk membiayai kebutuhan pokok sandang dan pangan, pendidikan, serta kesehatan atau asuransi kesehatan dan biaya lainnya untuk kedua anaknya dengan jumlah minimum Rp 50.000.000 setiap bulan,” demikian dituliskan dalam putusan.
Kasus perceraian ini tidak lepas dari perhatian setelah Fachri Albar mengalami masalah hukum sebelumnya, terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Penangkapan ini menjadi sorotan publik, dan situasi semakin memanas ketika Renata tidak terlihat pernah menjenguk suaminya selama masa penahanan. Masyarakat mempertanyakan hubungan keduanya, terlebih dengan latar belakang masalah hukum yang membelit Fachri.
Fachri Albar, yang merupakan anak dari musisi Ahmad Albar, telah mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya. Sebelumnya, ia dikenal sebagai salah satu aktor terkemuka di Indonesia, tetapi kini dalam kondisi yang rumit. Pengacara Fachri menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya termasuk kemungkinan untuk mengajukan banding terhadap keputusan yang dikeluarkan oleh pengadilan.
Berdasarkan laporan, kini Renata Kusmanto berfokus pada pemenuhan kebutuhan anak-anak mereka, yang menjadi prioritas utama setelah perceraian ini. Situasi ini pastinya memberikan dampak yang signifikan, baik bagi Fachri Albar maupun Renata, terutama dalam hal stabilitas emosional dan keuangan bagi anak-anak mereka.
Keputusan pengadilan ini menjadi contoh nyata mengenai tanggung jawab orang tua dalam kehidupan pasca perceraian. Dengan penetapan biaya pendidikan dan kesehatan yang cukup besar, pengadilan menunjukkan komitmennya dalam melindungi kepentingan anak-anak meskipun orang tua mereka telah berpisah.
Masyarakat kini menantikan langkah selanjutnya dari kedua belah pihak, terutama Fachri Albar yang masih berjuang dengan skandal yang menimpa kehidupannya. Apakah ia dapat bangkit dari keterpurukan ini dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah sesuai dengan keputusan pengadilan? Hanya waktu yang akan menjawab.