
Kepala Ekonom Juwai IQI, Shan Saeed, menilai prospek ekonomi Indonesia memberikan harapan dan potensi yang besar, dengan prediksi pertumbuhan bisa mencapai kisaran 4,5 hingga 5% pada tahun 2025. Dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara, ia menyampaikan keyakinannya bahwa dengan strategi yang tepat dan fokus yang berkelanjutan, Indonesia dapat membangun perekonomian yang lebih tangguh dan dinamis.
“Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai target pertumbuhan PDB yang diinginkan. Menjaga stabilitas ekonomi domestik menjadi kunci utama,” tuturnya saat memberikan analisis tentang kondisi ekonomi tanah air saat ini. Menurutnya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi asing langsung (FDI), pemerintah harus meningkatkan kepercayaan investor.
Saeed juga menyoroti pentingnya kebijakan ekonomi yang diusung oleh pemerintah, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen untuk melakukan reformasi ekonomi dan sosial menjadi sangat penting dalam konteks ini. “Kebijakan yang jelas dan reformasi yang nyata bisa menarik kembali minat investor asing ke Indonesia,” tambahnya.
Ada beberapa langkah strategis yang diusulkan oleh Saeed untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama adalah mempercepat pembangunan infrastruktur, terutama di sektor transportasi dan energi. Pembangunan infrastruktur yang baik tentunya akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor.
Kedua, memberikan dukungan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektor ini memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan lapangan kerja dan menjadi sumber inovasi. Tanpa dukungan yang memadai, UMKM mungkin tidak mampu berkembang dan berkontribusi secara optimal terhadap perekonomian.
Ketiga, menyelaraskan sistem pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Peningkatan kualitas pendidikan akan menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan sesuai dengan permintaan industri. Dengan demikian, pengangguran dapat ditekan dan produktivitas kerja meningkat.
Keempat adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan start-up dan pengembangan teknologi. Saat ini, era digital sangat mempengaruhi berbagai aspek bisnis. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan untuk mendorong inovasi serta memfasilitasi perusahaan-perusahaan baru dalam mengakses pasar.
Kelima, memperluas hubungan perdagangan internasional dan menarik lebih banyak investasi asing. Diversifikasi struktur ekonomi melalui peningkatan perdagangan dapat membuat ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap guncangan global.
Saeed menekankan bahwa keberlanjutan proses ini akan dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Ketika investor lokal merasa aman dan percaya diri, mereka akan lebih cenderung mengalirkan dana ke dalam perekonomian. Ini juga akan memberikan sinyal positif kepada investor asing, yang saat ini berfokus pada negara-negara dengan risiko investasi yang lebih rendah.
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini memang dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama terkait ketidakpastian global. Namun, dengan langkah-langkah dan kebijakan yang tepat, serta dukungan dari semua stakeholder, potensi besar Indonesia untuk menjadi salah satu ekonomi terkuat di Asia Tenggara sangat mungkin terwujud dalam waktu dekat. Fokus pada stabilitas ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama agar Indonesia dapat mempertahankan daya saingnya di kancah global.
Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, optimisme mengenai peningkatan ekonomi Indonesia sejatinya bukanlah sekadar harapan, tetapi bisa menjadi kenyataan.