Kanker tetap menjadi salah satu isu kesehatan utama yang harus dihadapi masyarakat Indonesia, dengan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) mencatat 408.661 kasus kanker baru di Indonesia pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, mencengangkan, 242.099 di antaranya berujung pada kematian. Kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal menduduki peringkat teratas sebagai jenis kanker yang paling umum terjadi di Indonesia.
Studi menunjukkan bahwa lebih dari 60-70% pasien kanker di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju yang memiliki angka deteksi stadium lanjut hanya sekitar 10-20%. Rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan lamanya waktu dalam sistem rujukan medis terlihat sebagai tantangan besar yang harus segera diatasi. Berdasarkan keterangan dari MRCC Siloam Hospitals Semanggi, upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker harus diperkuat.
Sebagai langkah konkret dalam upaya edukasi, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi berencana untuk menggelar Siloam Oncology Summit (SOS) 2025, sebuah konferensi onkologi yang akan berlangsung pada 16-18 Mei 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk membahas isu-isu terkait kanker, tetapi juga platform untuk kolaborasi antar tenaga medis dari berbagai disiplin ilmu.
Konferensi SOS 2025 akan menghadirkan beragam sesi yang mencakup 4 workshop, 6 sesi pleno, dan 24 simposium, dengan partisipasi dari 10 pembicara internasional dan lebih dari 80 pakar onkologi nasional. Acara ini berhasil menarik perhatian banyak institusi kesehatan global, termasuk MD Anderson Cancer Center dari Amerika Serikat dan National Cancer Center Singapore.
“Sadang ini, Siloam Oncology Summit menjadi salah satu platform kolaboratif terbesar untuk tenaga medis. Kami berupaya membangun strategi inovatif dalam meningkatkan deteksi dini dan kualitas perawatan kanker,” ujar dr. Edy Gunawan, CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dalam keterangan resminya.
Selain pembahasan teori, fokus utama dari SOS 2025 adalah pelatihan keterampilan praktis bagi tenaga medis. Peserta dapat mengikuti hands-on workshops yang mengajarkan teknik-teknik terbaru dalam diagnosis dan terapi kanker, seperti endoscopic ultrasound (EUS) untuk diagnosa kanker pankreas dan hati. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dalam diagnosis dan efektivitas pengobatan kanker.
Tema kampanye SOS 2025 diambil dari Union for International Cancer Control (UICC) yang mengusung slogan “United by Unique”, menekankan pentingnya pendekatan personalisasi dalam perawatan kanker. Pelatihan-penelitan tersebut akan membantu tenaga medis untuk lebih memahami kebutuhan spesifik setiap pasien dan memberikan terapi yang sesuai.
Dalam menghadapi tantangan kanker, penting juga untuk membahas pendekatan paliatif yang berbasis holistik. Ketika pasien mencapai stadium lanjut, perawatan paliatif menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Diskusi-diskusi mendalam dalam SOS 2025 akan membahas strategi pengelolaan nyeri dan metodenya yang terintegrasi dan multidisiplin.
Melalui langkah-langkah kongkret seperti Siloam Oncology Summit, diharapkan pemahaman masyarakat dan tenaga medis terhadap kanker dapat meningkat. Kesadaran akan pentingnya deteksi dini menjadi kunci untuk menanggulangi tingginya angka kematian akibat kanker. Partisipasi aktif masyarakat dalam program edukasi ini diharapkan akan menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih baik untuk masa depan.
Dengan komitmen ini, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi berupaya menerapkan praktik terbaik global dalam perawatan kanker dan memperkuat aksesibilitas serta keberlanjutan layanan kesehatan di Indonesia.