Duka Edy Khemod: Kehilangan Ricky Siahaan, Nyawa Seringai Tak Terganti

Drumer grup band Seringai, Edy Khemod, mengungkapkan rasa duka mendalam atas kepergian gitaris mereka, Ricky Siahaan. Menurut Edy, kehilangan ini bukan hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga pada perjalanan panjang Seringai yang telah ada selama lebih dari dua dekade. Dalam sebuah pernyataan emosional, Edy menyatakan bahwa ketidakhadiran Ricky akan meninggalkan kekosongan yang tak tergantikan dalam band.

Edy mengibaratkan setiap anggota Seringai dengan bagian-bagian penting dalam sebuah tubuh. Ricky dianggap sebagai “nyawa” dari Seringai, sedangkan Arian merupakan “pikiran” dari band, dirinya sebagai “napas”, dan Sammy diibaratkan sebagai “raga” karena penampilannya yang paling menarik. “Namun, kalau nyawanya sudah tidak ada, buat apa saya bernapas?” ungkap Edy saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, Jakarta, pada Hari Sabtu (26/4/2025).

Bagi Edy, Ricky bukan hanya sekadar rekan kerja, tetapi juga sahabat dekat dan keluarga. Ia menceritakan bahwa setengah dari hidupnya dihabiskan bersama Ricky, mencakup segala aspek, termasuk mengambil keputusan penting. “Setiap keputusan hidup saya, pasti ada campur tangan Ricky. Saya bahkan tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri tanpa dia. Entah bagaimana ke depan tanpa Ricky,” lanjut Edy, dengan nada penuh haru.

Kepergian Ricky memberi dampak besar dalam kehidupan Edy. Hampir seluruh aktivitas harian mereka dilalui bersama, dan itu membuat kehilangan ini semakin terasa. Ricky dikenal dengan selera humornya yang tinggi, yang menjadi salah satu kunci kekompakan grup selama bertahun-tahun. Hal ini memperkuat pernyataan Edy bahwa “yang membuat Seringai bertahan hingga 24 tahun bukan hanya musik, tetapi juga karena selera humor kami yang sama.”

Ricky Siahaan, yang merupakan sosok sentral dalam Seringai, telah pergi meninggalkan banyak kenangan indah dan pelajaran berharga bagi seluruh anggota band. Seiring dengan duka ini, pertanyaan muncul mengenai nasib band Seringai ke depan setelah ditinggal sosok yang dianggap fundamental ini. Banyak penggemar dan musisi yang bertanya-tanya bagaimana Seringai akan melanjutkan perjalanan musiknya tanpa nyawa yang tak tergantikan ini.

Dalam mengingat Ricky, Edy mengajak semua orang untuk mengenang sosoknya tidak hanya sebagai seorang musisi, tetapi juga sebagai teman yang penuh kasih dan humor. Di tengah duka yang mendalam, penggemar dan rekan-rekan musisi diminta untuk menghormati perjalanan Ricky dan mewariskan semangat yang telah ditinggalkannya. Dengan kehadiran Ricky dalam ingatan setiap anggota Seringai, harapannya adalah agar musik dan tawa yang mereka bagi tetap hidup.

Penghormatan terakhir untuk Ricky dikatakan dengan penuh cinta dan perasaan. Stiker band legendaris Seringai menjadi penanda perjalanan panjang mereka, yang sejatinya tidak akan terlupakan. Masing-masing anggota band diharapkan dapat terus melanjutkan warisan yang telah dibangun bersama Ricky, meskipun tanpa kehadirannya secara fisik. Keberadaan Ricky selalu akan terasa dalam setiap nada yang mereka mainkan dan setiap lagu yang mereka ciptakan.

Duka Edy Khemod dan seluruh anggota Seringai menjadi gambaran nyata akan kuatnya ikatan persahabatan dan kerja sama yang terjalin di antara mereka. Seperti halnya dengan sebuah keluarga, kehilangan satu anggota tentu akan meninggalkan jejak yang mendalam. Namun, harapan akan kelanjutan perjalanan musik Seringai tetap ada, dengan kenangan dan semangat Ricky sebagai panduan.

Exit mobile version