Dua Desa di Karawang Terendam Banjir, Ratusan Rumah Warga Terdampak

Dua desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih terendam banjir, meski sebagian besar wilayah yang terdampak sudah mulai surut. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, dari 15 desa yang terkena dampak bencana beberapa hari lalu, dua desa masih tergenang, yaitu Desa Karangligar di Kecamatan Telukjambe Barat dan Desa Sukamakmur di Kecamatan Telukjambe Timur.

Dari data yang disampaikan oleh BPBD Karawang, hingga Jumat, sebanyak 449 rumah di kedua desa tersebut masih terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 200 centimeter. Sebanyak 556 keluarga atau 1.738 jiwa menjadi korban banjir, dengan 713 jiwa yang masih mengungsi. Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menyatakan bahwa paling banyak warga yang terdampak berasal dari kedua desa ini, walaupun sebagian wilayah lainnya telah mulai surut.

Banjir yang melanda Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan meluapnya air sungai Cibeet dan Citarum. Sebelumnya, banjir tersebut telah menggenangi 15 desa/kelurahan yang tersebar di lima kecamatan. Dari total 15 desa tersebut, Kecamatan Telukjambe Barat merupakan yang paling parah dengan beberapa desa seperti Karangligar, Parungsari, dan Mulyajaya mengalami kerusakan cukup signifikan.

Selain itu, di Kecamatan Telukjambe Timur, Desa Sukamakmur dan Purwadana juga tergolong parah. Kecamatan Pangkalan dan Karawang Barat ikut merasakan dampak, dengan desa seperti Mulangsari, Tamansari, dan Tanjungmekar turut terendam. Di Kecamatan Pakisjaya, desa Telukbuyung dan Telukjaya mengalami situasi serupa. Dari total data yang ada, tercatat sebanyak 7.513 keluarga dengan 23.541 jiwa terdampak, dan 6.401 rumah terendam.

Banjir ini juga mengganggu aktifitas ekonomi masyarakat, merendam lahan pertanian, peternakan, serta sarana publik seperti sekolah dan tempat ibadah. Para petugas saat ini masih melakukan pemantauan dan penanganan, sementara warga yang terdampak masih memerlukan bantuan darurat baik dalam bentuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak.

Kondisi ini menarik perhatian banyak pihak untuk memberikan bantuan, tak hanya dari pemerintah daerah tetapi juga dari organisasi non-pemerintah dan warga setempat yang berinisiatif untuk membantu sesama. BPBD dan instansi terkait terus berupaya memberikan yang terbaik dalam penanganan krisis yang terjadi, termasuk mendistribusikan logistik dan menyediakan tempat pengungsian bagi penduduk yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Tindakan cepat diperlukan untuk mencegah dampak lebih parah dari bencana ini, termasuk penanganan genangan air dan pemulihan pasca banjir. Mahpudin mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan perubahan cuaca yang ekstrem, terutama di saat musim hujan seperti sekarang.

Dengan kondisi yang masih dialami oleh dua desa di Karawang ini, upaya penanggulangan dan pemulihan akan menjadi prioritas utama dalam waktu dekat. Diharapkan dengan gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, warga yang terdampak banjir dapat segera kembali pulih dan menjalankan kegiatan sehari-hari mereka tanpa ada beban yang berat akibat bencana ini.

Berita Terkait

Back to top button